> >

JIS Gunakan Paduan Rumput Sintetis dan Alami, Bisa untuk Seribu Jam Pertandingan

Update | 19 Maret 2022, 07:06 WIB
Jakarta International Stadium (JIS) menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hibrida atau perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami. (Sumber: Kompas.com/Firzie A Idris)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Jakarta International Stadium (JIS) menjadi stadion pertama di Indonesia yang menggunakan rumput hibrida (hybrid) atau perpaduan antara rumput sintetis dan rumput alami.

Hal itu disampaikan oleh Manager Proyek JIS dari PT Jakarta Propertindo (Jakpro) Arry Wibowo.

"Kemudian, rumput yang kami gunakan ini jenis hybrid, ini kombinasi rumput sintetis dan alami. Ini pertama kali di Indonesia, ada di JIS," terang Arry dalam webinar, Kamis (18/3/2022).

Menurutnya, standar penggunaan rumput JIS merupakan rekomendasi FIFA, mulai dari campuran rumput sintetis dan alami hingga masalah ketebalannya.

Komposisi rumput hibrida JIS meliputi 5 persen rumput sintetis berjenis Limonta dari Italia dan 95 persennya rumput alami berjenis Zoysia Matrella dari Boyolali, Jawa Tengah.

Rumput alami asal Boyolali ini dihasilkan oleh para petani dalam negeri yang sudah berpengalaman dan khusus membuat rumput sepak bola.

Baca Juga: Pemandangan Jogging Track di Atap JIS, Menyajikan Lintasan Formula E dan Teluk Jakarta

Dia menambahkan, ada sejumlah alasan JIS menggunakan rumput hibrida, dan bukan hanya tentang tren lapangan sepak bola modern.

Pertama, daya tahan lapangan yang menggunakan rumput hibrida tiga kali lipat dibandingkan rumput lapangan pada umumnya.

Artinya, lapangan JIS dapat digunakan untuk rentang waktu yang lebih lama hingga 1.000 jam pertandingan.

Kedua, rumput hibrida memiliki daya serap air yang baik. Artinya, air akan lebih cepat turun hingga lapisan terbawah rumput.

Baca Juga: Pembangunan JIS Capai 98 Persen, Target Rampung Awal April 2022

Sesuai standar FIFA, genangan air di lapangan JIS dirancang tidak lebih dari 10 detik dan digunakan untuk dua kali pertandingan sepak bola berskala internasional dalam satu hari.

Alasan ketiga, rumput hibrida sangat cocok dengan kondisi iklim pesisir. Mengingat lokasi JIS berada tidak jauh dari pesisir pantai utara Jakarta.

Bukan hanya itu, dengan menggunakan rumput hibrida, akan membuat biaya pemeliharaan lebih efektif dan terjangkau.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU