Ganjar Rahasiakan Lokasi Pengambilan Tanah dan Air yang Dibawa ke IKN, Sebut dari Pusat Bumi
Sosial | 14 Maret 2022, 12:00 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV – Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merahasiakan asal air dan tanah yang dibawanya ke lokasi calon ibu kota negara baru, namun ia menyebut dari pusat bumi.
Melansir laman resmi Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng), Senin (14/3/2022), pernyataan Ganjar itu disampaikan setibanya di Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (13/3/2022).
“Air dan tanah yang diminta presiden sudah saya bawa. Dari mana air dan tanah itu saya ambil, ya rahasia,” candanya saat ditanya awak media..
Meski demikian, Ganjar menjelaskan, tanah dan air yang dibawanya diambil dari sejumlah gunung yang diyakini menjadi pusar bumi atau pusatnya dunia.
Lokasi pengambilan air dan tanah itu juga dikonsultasikan Ganjar pada para sesepuh Jawa.
“Jawa Tengah itu ada beberapa lokasi yang dikenal sebagai pusar bumi. Jadi pusatnya bumi itu ada di Jawa Tengah, lokasi yang jadi pusat kebudayaan, ada peninggalan leluhur dan lainnya.”
“Ya orang tua kan lebih paham, makanya kemudian tanah dan air dari lokasi itulah yang saya bawa,” ujarnya menerangkan.
Baca Juga: Momen Penyatuan Tanah dan Air di IKN Nusantara: Diawali Anies Baswedan dan Ditutup Isran Noor
Mengenai permintaan Presiden RI, Joko Widodo kepada 33 gubernur untuk membawa tanah dan air ke IKN, dia menyebut itu penuh makna.
Tanah dan air yang dibawa merupakan simbol persatuan dan kesatuan.
“Intinya ada dua hal, pertama secara simbolik, ini tanah air. Ada tanah dan air. Saya yakin betul karena Pak Jokowi banyak filosofi, maka ia meminta berkumpullah seluruh gubernur membawa tanah air. Ada persatuan, ada kontribusi secara visual,” ujarnya menjelaskan.
Permintaan itu juga dianggapnya sebagai bentuk kontribusi seluruh daerah di Indonesia, sekaligus menunjukkan IKN adalah proyek bersama anak bangsa.
Baca Juga: Anies Bawa Tanah dari Kampung Akuarium ke IKN, Ini Alasannya
“Ini dukungan kolektif yang ditunjukkan seluruh daerah di Indonesia. Hari ini, 33 gubernur datang, membawa pesan kebersamaan untuk membangun IKN. Mudah-mudahan ini menjadi spirit ke-Indonesiaan kita,” ucapnya.
Mengenai pihak yang nyinyir dan menilai aksi gubernur membawa air dan tanah penuh dengan klenik, Ganjar menyebut itu adalah bagian dari kultural bangsa Indonesia yang tidak bisa dilepaskan.
“Ini kultural, semua daerah pasti punya sendiri-sendiri. Ada nilai-nilai luhur yang bisa dilakukan. Kita boleh bicara modern, kekinian dengan referensi buku-buku baru,” katanya menegaskan. "Tapi kita mesti punya kepribadian dalam kebudayaan."
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV