Ketua IDI Sukoharjo Akui Dokter SU Tertib Administrasi, tapi Tidak Kenal secara Pribadi
Update | 13 Maret 2022, 17:55 WIBSebab, pengawasan terhadap profesi memang merupakan tugas dari IDI. Namun, di luar itu, tugas yang lain, bukan wewenang pengurus IDI.
“Tadi sudah disampaikan oleh kabid Humas Polda Jateng, bahwa (terorisme) bisa di semua profesi. Karena kegiatan masing-masing personal kan berbeda,” imbuhnya.
Dia menambahkan, sejak awal komitmen IDI adalah fokus pada profesi, termasuk mengadvokasi agar tidak terjadi distorsi.
“Tadi sudah ditegaskan oleh pihak kepolisian bahwa terorisme tidak identik dengan dokter. Ini yang kemarin high lightnya itu dokter dan kasus terorisme,” katanya.
Arif juga menuturkan, seluruh dokter di Indonesia terikat oleh sumpah yang diucapkan saat pertama kali menjadi dokter, termasuk membaktikan hidup demi kepentingan perikemanusiaan.
Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditembak Mati Densus 88 Ternyata Seorang Dokter
“Kemudian yang nomor sembilan, ‘Saya akan berikhtiar dengan sungguh-sungguh supaya saya tidak terpengaruh oleh pertimbangan keagamaan, kebangsaan, kesukuan, politik, kepartaian atau kedudukan sosial dalam menunaikan kewajiban terhadap penderita’,” tuturnya mengutip sumpah dokter.
Meski demikian, kegiatan lain yang merupakan aktivitas pribadi masing-masing anggota IDI, kembali ke orangnya sendiri.
“Kalau dari IDI, kami ada rutin pertemuan ilmiah, ada kewajiban ketika memulai acara ilmiah kita mulai dengan mengingatkan kembali tentang etika. Tentang kode etik kedokteran, dan tentu itu berhubungan dengan sumpah yang pernah kita sebutkan,” urainya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV