Angin Puting Beliung Terjang Kabupaten Semarang, Rusakkan 30 Rumah Warga
Peristiwa | 9 Maret 2022, 22:52 WIBSEMARANG, KOMPAS.TV – Sebanyak 30 rumah di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, rusak akibat terjangan angin puting beliung yang disertai hujan dengan intensitas sedang.
Data tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, melalui keterangan tertulis, Rabu (9/3/2022).
Menurutnya, berdasarkan laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, jumlah kepala keluarga yang terdampak sebanyak 33 KK.
Baca Juga: Kubah Masjid Timpa Bengkel Usai Diterjang Angin Puting Beliung
“Merujuk pada laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Semarang, hingga Rabu (9/3), tercatat 33 kepala keluarga terdampak angin puting beliung dan sebanyak 30 unit rumah mengalami kerusakan,” jelasnya.
Angin puting beliung tersebut menerjang Kabupaten Semarang, pada Selasa (8/3), tepatnya di wilayah Desa Polobogo dan Desa Sumogawe di Kecamatan Getasan pukul 15.30 WIB.
Meskipun berdampak pada rumah warga, tidak ada warga yang dilaporkan menjadi korban maupun mengungsi.
Muhari menambahkan, pascakejadian BPBD Kabupaten Semarang bersama TNI/Polri dan aparat setempat dan relawan, telah membersihkan sisa material seperti pohon tumbang dan rumah warga yang rusak.
“Selain itu warga terdampak mendapatkan bantuan logistik yang didistribusikan oleh BPBD setempat,” imbuhnya.
Dia juga menjelaskan, berdasarkan peringatan dini dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), potensi hujan sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang di wilayah Kabupaten Semarang, Pegunungan Tengah, Jawa Tengah bagian Timur dan Solo Raya pada Kamis (10/3) dan Jumat (11/3).
Baca Juga: Rumah Warga dan Satu Pesantren di Desa Sadulang Sumenep Rusak Akibat Puting Beliung
Untuk mengurangi dampak yang terjadi akibat peristiwa angin puting beliung, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.
“Dengan menghindar dari bangunan dan pohon yang rapuh serta menghindari berlindung di dekat papan reklame,” tuturnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV