> >

BMKG Imbau Masyarakat Waspadai Angin Kencang di Jabodetabek hingga April 2022

Update | 6 Maret 2022, 19:30 WIB
Sejumlah petugas memindahkan batang pohon yang tumbang akibat diterjang angin kencang di Jalan Perjuangan Baru, Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (5/3/2022). Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengumumkan peringatan dini cuaca di kawasan Jabodetabek termasuk di sejumlah wilayah di Kota Bekasi pada Sabtu siang. (Sumber: ANTARA FOTO/Suwandy/wsj)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menjelaskan pemicu angin kencang yang melanda wilayah Jabodetabek pada Sabtu (5/3/2022) sore kemarin.

Tak main-main, dampak dari angin kencang tersebut membuat pohon di 13 titik di Jakarta Pusat tumbang. Selain itu, atap sebuah mal di Kemang juga ambruk.

Tak hanya di Jakarta, beberapa pohon tumbang tercatat di Bekasi dan Kabupaten Bogor.

Kepala Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Miming Saepudin menjelaskan, angin kencang tersebut disebabkan oleh sistem awan konvektif.

Mimin melanjutkan, awan konvektif seperti jenis Cumolonimbus (Cb) terpantau bergerak dari wilayah barat Banten menuju arah timur wilayah Jabodetabek.

Baca Juga: Angin Kencang Melanda Jabodetabek dan Sejumlah Wilayah

Tak hanya angin kencang, awan berdimensi memanjang dari utara ke selatan tersebut juga membawa hujan.

“Keberadaan sistem awan konvektif yang bergerak dari arah barat tersebut, selain menimbulkan hembusan angin yang cukup kencang, juga menyebabkan terjadinya hujan di wilayah Banten dan Jabodetabek,” jelas Miming dikutip dari Kompas.com, Minggu (6/3/2022).

Hujan yang dibawa hujan tersebut, jelas Miming, berintensitas beragam dari ringan hingga lebat dan berdurasi singkat.

Pihaknya mengimbau agar masyarakat terus waspada setidaknya hingga April terkait angin kencang ini. Selain itu, ada pula ancaman hujan es yang menanti.

Baca Juga: Jabodetabek Dilanda Angin Kencang, Robohkan Tenda Pernikahan dan Vaksinasi Hingga Tumbangkan Gapura!

“Hingga April, mendatang kewaspadaan untuk kejadian angin kencang, hujan lebat durasi singkat, termasuk juga puting beliung dan hujan es masih harus diwaspadai,” tutur Miming.

Pasalnya, pada April mendatang, sebagian wilayah Indonesia memasuki periode peralihan musim penghujan ke kemarau.

Penulis : Danang Suryo Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas.com


TERBARU