Tak Terima Ditegur karena Parkir Sembarangan, Sopir Angkot Ajak Duel Anggota TNI Malah Tewas
Peristiwa | 6 Maret 2022, 04:59 WIBMAKASSAR, KOMPAS.TV - Seorang sopir angkot berusia 50 tahun berinsial BS tewas setelah terlibat cekcok mulut hingga perkelahian dengan anggota TNI berinisial Serma DJ.
Aksi duel yang berujung maut itu terjadi di Lorong 13, Jalan Rajawali, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan pada Sabtu (5/3/2022) dini hari kemarin.
Baca Juga: Buronan Rp15,9 Triliun Suwito Ayub Ternyata Kabur ke Luar Negeri Sejak Tahun Lalu Pakai Paspor Palsu
Kapendam XIV/Hasanuddin Kolonel Infanteri Rio Purwantoro mengatakan perkelahian antara korban BS dan anggota TNI Serma DJ didasari karena kesalahpahaman.
"Perselisihan ini motifnya diduga kesalahpahaman, karena antara oknum anggota TNI dan pelaku pengejaran (BS) tidak pernah ada permasalahan sebelumnya. Tiba-tiba ketemu di lorong," kata Kolonel Rio yang dikutip dari keterangan resminya, Sabtu (5/3).
Kolonel Rio menjelaskan, berdasarkan informasi yang diperoleh dari tim intelijen, awalnya korban BS sedang memperbaiki angkot di depan rumahnya.
Baca Juga: Pengacara Terdakwa Unlawful Killing: Penembakan 4 Laskar FPI karena Rizieq Shihab Tak Kooperatif
Tapi, angkot tersebut oleh korban diparkir di tengah jalan lorong. Karena menghalangi jalan pengendara lain, korban BS kemudian ditegur oleh Serma DJ.
“Saudara minta maaf, minta tolong mobilnya kalau bisa diparkir agak ke pinggir karena orang tidak bisa lewat," ujar Kolonel Rio menirukan ucapan Serma DJ.
Setelah ditegur, kata Rio, korban sempat mengatakan kepada Serma DJ hanya sebentar saja. Namun, ternyata mobilnya tak kunjung dipindahkan.
Serma DJ lalu menegurnya kembali. Dengan spontan dan nada menantang, korban mengatakan tidak takut dengan Serma DJ.
Baca Juga: Sebelum Dibunuh, Perempuan Penghuni Kosan di Sawah Besar Diperkosa, Polisi Temukan Jejak Sperma
Setelah itu, terjadilah cekcok mulut antara korban BS dengan Serma DJ. Tak lama berselang, korban BS disebut mengejar Serma DJ dengan membawa kunci roda dan pisau.
Pengejaran Serma DJ oleh korban akhirnya terhenti di sudut bangunan. Ketika Serma DJ terpojok, korban kemudian melakukan penyerangan menggunakan kunci roda dan pisau yang dibawanya.
Saat duel terjadi, korban BS sempat menghantam kepala Serma DJ menggunakan kunci roda. Selain itu, korban juga sempat melukai rahang atas Serma DJ. Hal itu terjadi setelah Serma DJ menangkis pisau yang diarahkan ke tubuhnya.
Baca Juga: Pembelaan 2 Polisi Penembak Laksar FPI Ditolak, Jaksa Tetap Tuntut 6 Tahun Penjara
"Karena merasa terdesak, Serma DJ melakukan pembelaan diri dan berhasil merampas pisau badik milik BS,” ucap Kolonel Rio.
“Kemudian menusuknya tepat di ulu hati, lalu korban jatuh terkapar. Begitu juga Serma DJ seketika itu linglung dan jatuh pingsan.”
Akibat perkelahian tersebut, Serma DJ mengalami luka robek di dagu kiri dengan panjang enam centimeter dengan lebar satu centimeter. Ia saat ini tengah dirawat di rumah sakit.
“Luka robek di dagu panjang dua centimeter, dan luka robek pada kepala/ubun-ubun panjang dua centimeter. Korban BS meninggal dunia karena kena tusukan pisau pada bagian ulu hati,” ujar Rio.
Baca Juga: Sopir Angkot Diamuk Massa usai Terobos Portal Kereta Api dan Sebabkan 4 Penumpang Tewas
Sementara itu, Ketua RT setempat bernama Sri Rejeki membenarkan adanya perkelahian di wilayah kerjanya.
Duduk persoalannya, kata Sri, diduga gara-gara korban parkir di jalanan saat memperbaiki angkotnya. Lalu tak terima setelah ditegur oleh anggota TNI.
"Saya dengar ada suara ribut-ribut warga, nanti ramai-ramai, ada perkelahian warga katanya dengan tentara. Ini korban dibilang parkir di tengah jalan, ditegur lalu dia malah marah-marah," ujar Sri kepada wartawan.
Baca Juga: Ketua PBNU Gus Yahya Temui KSAD Jenderal Dudung, TNI AD akan Latih GP Ansor dan Banser NU
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV