Terungkap, Ini Alasan di Balik Kedaluwarsanya 50 Ribu Dosis Lebih Vaksin AstraZeneca di Kalsel
Update corona | 3 Maret 2022, 21:11 WIBBANJARMASIN, KOMPAS.TV – Lebih dari 50.000 dosis vaksin AstraZeneca atau AZ di Kalimantan Selatan kedaluwarsa. Temuan ini merupakan hasil pengawasan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Kalimantan Selatan terhadap pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
Namun, jumlah tersebut sudah berkurang dibandingkan keadaan stok per 23 Februari sebanyak 148.540 dosis.
Kepala Perwakilan BPKP Kalsel Rudy Mahani Harahap menjelaskan, pihaknya bersama Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kalsel sudah mendorong penggunaan vaksin AZ yang akan kedaluwarsa pada 28 Februari 2022.
”Kami cukup berhasil mendorong penggunaan vaksin AZ yang kedaluwarsa pada akhir Februari lalu. Ini menjadi kontribusi Kalsel untuk nasional. Sebab secara nasional, ada sekitar 18 juta dosis vaksin yang kedaluwarsa pada 28 Februari,” kata Rudy lewat video dan siaran pers, Kamis (3/3/2022).
Dari hasil pemantauan BPKP Kalsel terhadap stok vaksin yang kedaluwarsa pada 28 Februari 2022, semuanya jenis vaksin AstraZeneca.
Vaksin AZ diketahui paling berisiko kedaluwarsa karena vaksin jenis ini banyak diterima dari hibah. Saat diterima dari negara pemberi hibah, masa kedaluwarsanya memang sudah mepet.
”Di samping masa kedaluwarsanya sudah mepet, masih cukup banyak di kalangan masyarakat yang anti pada vaksin AZ karena alasan tidak halal,” ungkapnya.
Baca Juga: 110 Ribu Vaksin Covid-19 Hampir Kedaluwarsa, Bengkulu Kebut Vaksinasi di Kabupaten/Kota
Melansir Kompas.id, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Kalsel Muhammad Muslim selaku Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kalsel sebelumnya menyampaikan, vaksin AZ yang kedaluwarsa pada 28 Februari diterima bertahap dari pemerintah pusat. Sebagian bahkan baru diterima pada pertengahan Februari 2022.
”Vaksin yang dikirim pusat tidak bisa ditolak walaupun masa kedaluwarsanya pendek. Jadi, kami harus upayakan percepatan vaksinasi supaya semua bisa dihabiskan,” ujar Muslim.
Sementara, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Kalsel Sukamto menjelaskan, pemerintah daerah sudah berupaya maksimal menggunakan vaksin AZ yang kedaluwarsa pada 28 Februari.
”Di beberapa kabupaten/kota, stok vaksin AZ yang mau kedaluwarsa bisa dihabiskan, namun di beberapa kabupaten lain tidak bisa dihabiskan karena stoknya memang cukup banyak,” katanya.
Selain banyaknya stok, kendala dalam menghabiskan vaksin AZ yang mendekati kedaluwarsa adalah masih cukup banyak sasaran penerima belum memenuhi interval pemberian vaksin dosis kedua dan dosis ketiga.
”Kalau vaksinasi pertama menggunakan vaksin AZ, maka perlu waktu 8-12 minggu untuk pemberian vaksin dosis kedua,” ujarnya.
Adapun, Sukamto menyatakan, pihaknya akan terus memantau stok vaksin yang ada di setiap kabupaten/kota dan pelaksanaan vaksinasinya.
Pemerintah provinsi punya kewenangan untuk merelokasi vaksin dari suatu daerah yang vaksinasinya agak lamban ataupun stoknya banyak ke daerah lain yang stoknya kurang dan gencar melakukan vaksinasi.
Baca Juga: BPKP Kalsel Temukan 51.630 Dosis Vaksin Astrazeneca Kedaluwarsa
Penulis : Fransisca Natalia Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Kompas.id