Kondisi Bus Harapan Jaya Usai Disambar Kereta Api di Tulungagung, Depan Belakang Ringsek
Peristiwa | 27 Februari 2022, 10:08 WIBTULUNGAGUNG, KOMPAS.TV - Kondisi bus pariwisata Harapan Jaya hancur setelah disambar oleh kereta api di perlintasan tanpa palang pintu desa Ketanon, Kedungwaru, Tulungagung, Jumat (27/2/2022).
Dari video yang diterima Kompas TV, terlihat bus Harapan Jaya di bagian belakang hancur setelah dihantam KA 351 tujuan Surabaya.
Kerusakan juga terlihat di bodi bus bagian depan, namun tak separah bagian belakang.
Menurut Kapolres Tulungagung, AKBP Handono Subiakto, bus yang mengangkut 41 penumpang itu hampir berhasil melewati rel kereta api.
Baca Juga: Soal Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api, Pemerintah Seharusnya Menutup Perlintasan tak Berizin
"Sejatinya, badan 80 persen sudah lewat rel tapi ekor bus belum sempat sehingga disambar lokomotif akhirnya terseret beberapa meter," ucap Handono kepada Jurnalis Kompas TV Andimas.
Bus Harapan Jaya itu tertabrak di bagian belakang sebelah kanan hingga terlempar sejauh 10 meter dari lokasi kejadian.
Bus juga sempat berputar hingga kepala bus membentur gerbong kedua. Akibatnya bagian depan maupun belakang bus hancur.
Kronologi Kecelakaan Bus Harapan Jaya
Pada pukul 05.15 WIB, 3 bus Harapan Jaya yang membawa 128 karyawan bertolak dari titik kumpul di toko Sri Rejeki.
Rombongan karyawan tersebut rebcananya akan berwisata di Jatim Park I, Kota Batu.
Ketiga bus melintas di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di desa Ketanon dari arah barat menuju ke timur.
Bus pertama berhasil melewati rel kereta api, namun, bus kedua yang mengangkut 41 orang itu tersambar kereta api yang melintas dari arah selatan.
Baca Juga: Bus Harapan Jaya Tertabrak Kereta Api di Tulungagung, 5 Tewas
Tabrakan tak terelakkan, bagian depan kereta api menghantam bagian belakang bus Harapan Jaya.
Menurut data sementara, 5 orang dinyatakan meninggal dunia dan sisanya mengalami luka-luka.
Penumpang bus Harapan Jaya yang mengalmi luka ringan maupun berat dilarikan ke Rumah Sakit Iskak Tulungagung.
Penulis : Dian Nita Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV