> >

Bantah Ada Prajurit Kostrad Ditusuk Orang Tak Dikenal, Dandim: Dia Lukai Diri Sendiri

Peristiwa | 20 Februari 2022, 20:31 WIB
Ilustrasi penusukan. Dandim 0501/JP BS Kolonel Czi Alfius Navirinda Krisdinanto membantah anggota Perwakilan Divisi-3 Kostrad,berinisial BDA ditusuk orang tak dikenal. (Sumber: Pixabay)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Dandim 0501/JP BS Kolonel Czi Alfius Navirinda Krisdinanto buka suara terkait anggota Perwakilan Divisi-3 Kostrad, berinisial BDA yang diduga ditusuk oleh orang tidak dikenal di Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat.

Menurut penjelasannya, BDA tidak ditusuk oleh orang tidak dikenal, melainkan melukai dirinya sendiri karena depresi. 

"Hasil pendalamannya bukan kasus penusukan. Dia melukai diri sendiri, depresi," kata Alfius dikutip dari Antara, Minggu (20/2/2022).

Alfius mengatakan, depresi ini diduga dipicu karena penyakit ginjal dan liver yang sudah bertahun-tahun diderita BDA dan tak kunjung sembuh. 

Dia juga menyebut bahwa anggota Regu 3 Pleton 3 Yonif 755 Perwakilan Divisi 3 Kostrad tersebut merupakan pasien di RSPAD Gatot Subroto.

"Iya sudah lama sakitnya, tidak sembuh-sembuh bertahun-tahun. Dirawat di RSPAD, cuma karena orang tidak mengerti, tahunya ditusuk, jadi ramai," ujarnya.

Baca Juga: Prajurit Kostrad Ditusuk Orang Tak Dikenal di Kemayoran Jakpus

Lebih lanjut, Alfius menuturkan, tidak ada penyelidikan lebih lanjut terkait kasus tersebut.

Hal ini dikarenakan, dalam kasus tersebut, tidak ada tindak kriminal terhadap BDA.

Sebelumnya, telah beredar informasi seorang prajurit Kostrad TNI ditusuk oleh orang tidak dikenal di Jalan Raya Kodam depan Laundry Quick & Clean, Kelurahan Sumur Batu, Kemayoran, Jakarta Pusat pada Jumat (18/2).

Peristiwa tersebut diketahui sekitar pukul 20.45 WIB, saat korban hendak membeli minum.

Meski sempat dikira kasus penusukan, namun Dandim 0501/JP BS Kolonel Czi Alfius Navirinda Krisdinanto telah menegaskan bahwa BDA mengalami depresi dan melukai dirinya sendiri.

Akibat tindakannya itu, BDA mengalami luka tusuk sedalam dua sentimeter (cm), delapan jahitan dengan lebar lima cm karena goresan senjata tajam.

Baca Juga: Polisi Ungkap Motif Penusukan Seorang Kiai oleh Santri di Banyuwangi

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Fadhilah

Sumber : Antara


TERBARU