Gunung Tangkuban Parahu dalam Catatan Sejarah 1829 hingga 2019: Meletus Sebanyak 13 Kali
Peristiwa | 13 Februari 2022, 16:23 WIBPada 1952, muncul aktivitas dalam Kawah Ratu, bahkan tampak bara api pada kelompok fumarola.
Baca Juga: Gunung Tangkuban Parahu Muntahkan Asap Solfatara Berbahaya Disertai Gemuruh
Sementara, kondisi Kawah Ecoma nampak awan hitam mengepul dengan ketinggian mencapai sekitar 25 meter disertai hujan abu tipis di sebelah barat kawah.
Pada Januari 1957, terjadi lubang letusan baru dalam Kawah Baru.
Pada 1960, terasa kenaikan aktivitas dalam Kawah Ratu, timbul perluasan tembuan fumarola.
Di kondisi inilah permulaan lubang letusan 1 Mei.
Pada 1969, terjadi kembali kenaikan aktivitas dalam Kawah Ratu. Akibatnya hujan abu mencapai perkebunan teh sebelah utara Gunung Tangkuban Parahu.
Pada 1982, Gunung Tangkuban Parahu mendapat peningkatan di Kawah Ratu disertai letusan abu di sekitar kawah.
Pada 1996, adanya peningkatan aktivitas gunung di Kawah Ratu dan terjadi letusan di sekitar kawah.
Selain itu, Kepala PVMBG masa itu, Kasbani mengungkapkan bahwa pada tahun 2005 dan 2013 Gunung Tangkuban Parahu juga mengalami letusan.
Diketahui, Gunung Tangkuban Parahu meletus sebanyak 12-13 kali, 3 kali letusan di antaranya tergolong letusan freatik.
"Tercatat pada 2013, juga pernah terjadi letusan freatik," ujar Kasbani.
Pada 2019, Gunung Tangkuban Parahu kembali erupsi dan terekam dalam seismograf dengan amplitudo maksimum 30 milimeter dan durasi lebih kurang 5 menit 30 detik.
Profil Gunung Tangkuban Parahu
Gunung Tangkuban Parahu tercatat memiliki ketinggian 2.084 mdpl.
Kawahnya terletak di wilayah Lembang perbatasan dengan daerah Subang, Jawa Barat.
Gunung ini memiliki 9 kawah yang masih aktif hingga sekarang.
Kawah-kawah tersebut adalah Kawah Ratu, Upas, Domas, Baru, Jurig, Badak, Jurian, Siluman dan Pangguyungan Badak.
Banyaknya letusan yang terjadi dalam 1.5 abad terakhirlah yang menyebabkan banyaknya kawah-kawah pada gunung Tangkuban Perahu.
Kawah Ratu merupakan kawah yang terbesar, dikuti dengan Kawah Upas yang terletak bersebelahan dengan kawah Ratu.
Beberapa kawah mengeluarkan bau asap belerang, bahkan ada kawah yang dilarang untuk dituruni karena bau asapnya mengandung racun.
Pesona gunung Tangkuban Perahu ini begitu mengagumkan.
Bahkan, pada saat cuaca cerah, lekukan tanah pada dinding kawah dapat terlihat dengan jelas.
Keindahan alam yang dimiliki inilah yang menjadikan Tangkuban Perahu menjadi salah satu tempat wisata alam andalan Provinsi Jawa Barat, khususnya Bandung.
Setiap akhir pekan, kawasan Tangkuban Perahu selalu dipadati oleh pengunjung yang ingin menyaksikan indahnya panorama gunung Tangkuban Parahu.
Bahkan, pada suasana libur panjang, pangunjung yang datang ke lokasi wisata ini bisa mencapai ribuan setiap harinya.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Deni-Muliya
Sumber : Kompas TV/Kompas.com