Buku 'Panglima Damai Poso' Dibedah di Makassar
Berita daerah | 9 Februari 2022, 19:05 WIBKhoirul Anam juga mengakui, wawancara saja itu lama sekali. Kadang pada saat wawancara harus berhenti karena narasumber menangis, karena mungkin bersedih saat cerita masa lalu. Diakuinya, sekitar satu tahun lebih pulang balik di Poso.
"Untuk konteks Makassar yang banyak berbicara, itu dari Kementerian Agama yang punya data bahwa di Makassar ternyata sesuai data pemerintah, ini punya potensi radikalisme yang tinggi, " bebernya.
Karena kata dia, di Makassar orang-orang biasa transit dan kekhawatirannya di Makassar. Memang mereka bukan orang Makassar dan aksinya tidak dilakukan di Makassar, tetapi mereka menjadikan Makassar sebagai tempat persemayan.
"Nah itu perlu di waspadai. Tapi dibuku saya itu, tidak membahas tentang Makassar hanya Poso saja, " tutupnya.
#DDImangkoso
#poso
#panglimadamaidiposo
Penulis : KompasTV-Makassar
Sumber : Kompas TV