Soal Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Polisi Belum Bisa ke Tahap Penetapan Tersangka
Berita daerah | 7 Februari 2022, 19:14 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Dirlantas Polda DI Yogyakarta Kombes Iwan Saktiadi menuturkan pihak kepolisian masih mendalami penyebab kecelakaan bus pariwisata di Bantul yang menewaskan 13 orang pada Minggu (6/2/2022).
Ia menambahkan, masih terlalu dini untuk menyimpulkan kelalaian supir dalam kejadian ini.
"Membutuhkan konstruksi yang cukup panjang untuk memutuskan hal ini, yang kita lakukan saat ini adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya untuk mengetahui penyebab pasti kejadian ini," kata Iwan kepada KOMPAS.TV, Senin (7/2).
Menurutnya terlalu dini juga untuk menetapkan tersangka dalam tragedi ini.
"Kita belum mengetahui pasti penyebab kejadiannya. Saat ini kita sedang fokus mencari penyebabnya, apakah faktor manusianya atau faktor kendaraan atau lingkungan kejadian," jelas Iwan.
"Lalu kami juga belum melangkah ke tahap penetapan tersangka."
Baca Juga: Santunan Jasa Raharja untuk Korban Meninggal Akibat Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul 1x24 Jam
Sebanyak 13 orang tewas dalam kecelakaan bus pariwisata yang terjadi di Jalan Imogiri-Mangunan, tepatnya di bawah Bukit Bego, Imogiri, Bantul, DI Yogyakarta, Minggu. Korban meninggal dunia termasuk sopir bus.
Bus pariwisata berwarna hijau berpelat nomor AD-1507-EK itu rusak parah di sisi kanan akibat menabrak tebing.
Kapolres Bantul AKBP Ihsan mengatakan, jumlah korban 47 orang, 13 orang di antaranya meninggal dunia. Menurut Ihsan, kecelakaan dipicu oleh kendaraan yang tidak kuat menanjak.
"Jadi kami sudah menemui korban dan saksi yang selamat, menurut kesaksiannya, sopir sudah gugup karena kendaraan tidak kuat menanjak dan sampai akhirnya menabrak pembatas jalan," kata Kapolres.
"Jumlah meninggal dunia ada 13 orang termasuk sopir, dari 13 ini ada empat korban yang belum terindetifikasi, lalu ada 3 balita selamat di kejadian ini," lanjutnya.
Sementara itu, pengamat transportasi dari Universitas Indonesia (UI) Ellen Tangkudung mengungkap soal kemungkinan penyebab kejadian ini adalah bus tersebut tidak layak jalan.
"Karena mengingat keadaan medan tidak terlalu ekstrem dan terhitung masih aman, mungkin bisa saja bus memang tidak layak jalan atau supirnya yang kurang ahli."
"Kalau mengantuk sepertinya juga tidak, karena sebelum kejadian para penumpang sempat disuruh turun karena tidak kuat menanjak," kata Ellen.
Baca Juga: Dari Hasil Tes Antigen, Satu Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul Positif Covid-19
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV