Percakapan Sopir Bus dan Kernet Sebelum Kecelakaan Bus Pariwisata di Bukit Bego Bantul
Peristiwa | 7 Februari 2022, 14:18 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Kecelakaan bus pariwisata di Bantul menyisakan trauma bagi para korbannya. Tak terkecuali, Danarto (38) warga Pundongsari, Mranggen, Pulokarto, Sukoharjo yang selamat dalam kecelakaan bus pariwisata di Bukit Bego, Imogiri, Bantul, Yogyakarta, Minggu (6/2/2022).
Detik-detik bus menabrak tebing Bukit Bego masih terekam jelas dalam ingatannya. Ketika itu, ia bersama dengan istri, dua anak, serta ibu mertuanya mengikuti family gathering perusahan konveksi di Sukoharjo.
Rombongan pekerja bersama keluarganya itu sedang dalam perjalanan dari Puncak Becici Imogiri menuju Pantai Parangtritis naik bus pariwisata AD 1507 EH.
Baca Juga: Polisi Lakukan Olah TKP Kecelakaan Bus Pariwisata GA Trans 02 di Bantul Yogyakarta
“Sebelum kejadian saat berada di tanjakan tinggi, bus sudah tidak kuat melaju, mesin mati,” ujar Danarto yang ketika itu duduk di samping sopir bus, Senin (7/2/2022).
Ia mengakui seluruh penumpang sempat panik dan histeris. Kernet bus turun mencari balok untuk mengganjal bus yang sempat mundur tiba-tiba. Para penumpang pun turun dari bus.
Tak lama berselang, mesin bus kembali hidup dan penumpang kembali masuk ke dalam bus. Setelah itu, bus melaju dengan kecepatan persneling tiga.
Ia sempat menguping pembicaraan sopir bus dan kernet yang menduga filter bus kotor atau bermasalah. Kernet juga ketika itu mengatakan sudah melewati jalur yang sama seminggu sebelumnya dan tidak ada masalah.
Mendengar percakpan kernet dan sopir bus, perasaan Danarto tidak enak. Apalagi, ketika bus memasuki tikungan Bukit Bego.
Sopir terlihat panik sembari memainkan persneling, bus oleng ke kanan dan ke kiri. Penumpang yang panik tak henti meneriakkan takbir.
“Saya sempat tanya ke sopir, bisa atau tidak, sopir diam saja, mungkin panik,” ucapnya.
Bus melaju di jalan turun dengan kecepatan tinggi. Danarto menduga sopir bingung cara menghentikan bus. Sebelah kiri jurang, dan di depan ada truk membawa pasir.
“Mau dihantam ke truk mungkin takut semua habis, akhirnya langsung ke kanan ditabrakkan ke tebing,” kata Danarto.
Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Bus Maut Pariwisata Tabrak Tebing di Bantul, 13 Orang Meninggal
Saat kecelakaan bus pariwisata terjadi, Danarto terlempar ke luar bus hingga masuk selokan. Dalam keadaan berdarah-darah, ia mencari istri dan kedua anaknya. Beruntung, istri dan kedua anaknya selamat walaupun mengalami luka-luka.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV