Mengenal Bukit Bego, Lokasi Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Bantul yang Tewaskan 13 Orang
Peristiwa | 7 Februari 2022, 14:58 WIBBANTUL, KOMPAS.TV - Bukit Beko menjadi saksi bisu kecelakaan maut bus pariwisata di Jalan Imogiri-Dlingo, Dusun Kedung Buweng, Kelurahan Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
Kecelakaan itu menewaskan 13 orang termasuk sang sopir.
Nama Bukit Bego merupakana nama lain dari Bukit Kedung Buweng. Ia merupakan satu dari sekian banyak objek wisata di Bantul, Yogyakarta.
Bukit Bego berada di posisi strategis termasuk bila wisatawan ingin menikmati matahari terbenam pada sore hari. Ia berada di atas bukit dan jadi jalan penghubung Imogiri-Mangunan.
Tak heran jika Bukit Bego jadi salah satu jalur penghubung objek-objek wisata di daerah Bantul-Gunug Kidul.
Dilansir dari Bantulpedia, Bukti Bego merupakan bukit batu yang namanya diambil dari sebuah alat berat eksavator atau warga sekitar menyebutnya dengan nama bego.
Bukit ini berada di jalan utama menuju ke Kebun Buah Mangunan. Lokasinya berada di ujung timur Dusun Kedung Buweng, Desa Wukirsari, Imogiri, Bantul atau sekitar 20 kilometer dari Nol KM Yogyakarta.
Tempat yang juga sering disebut Bukit Kedung Buweng ini menjadi objek wisata yang pas menikmati indahnya matahari terbenam berlatar laut selatan.
Arena offroad motor juga ada di sekitar bukit ini.
Untuk memenuhi rasa lapar dan haus, terdapat beberapa warung yang menyediakan kuliner tradisional.
Baca Juga: Hari Ini, KNKT dan Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul
Bukit Bego punya ikon khas yakni patung Semar yang berukuran cukup dan bercat putih di puncak bukit.
Untuk diketahui, Semar dalam pewayangan menyimbolkan seoarng pekerja keras. Ia juga digambarkan bulat dan berwarna hitam sebagai simbol dari tanah.
Ia berkelamin laki-laki, tetapi memiliki payudara seperti perempuan, sebagai simbol pria dan wanita. Ia penjelmaan dewa tetapi hidup sebagai rakyat jelata, sebagai simbol atasan dan bawahan.
Patung Semar itu menghadap ke tingungan-tanggung di jalan Imogiri-Dlingo, dan tak jauh dari sana sebuah tragedi kecelakaan terjadi pada Minggu (6/2/2022).
Kapolres Bantul AKBP Ihsan melaporkan jumlah korban 47 orang atas kecelakaan itu. 13 orang di antaranya meninggal dunia.
"Jumlah meninggal dunia ada 13 orang termasuk sopir, dari 13 ini ada empat korban yang belum terindetifikasi, lalu ada 3 balita selamat di kejadian ini," kata Ihsan dalam konferensi persnya, Minggu malam.
Menurut Ihsan, kecelakaan dipicu oleh kendaraan yang tidak kuat menanjak.
"Jadi kami sudah menemui korban dan saksi yang selamat, menurut kesaksiannya, sopir sudah gugup karena kendaraan tidak kuat menanjak dan sampai akhirnya menabrak pembatas jalan," kata Kapolres.
Baca Juga: Sejumlah Fakta Temuan KNKT di Lokasi Kecelakaan Bus Pariwisata Tabrak Tebing di Bantul
Ihsan menuturkan, bus yang bertujuan melakukan kegiatan wisata tersebut sempat tak kuat menanjak dan menurunkan penumpang.
"Setelah dari Breksi menuju hutan pinus dan melewati TKP tersebut, kendaraan yang akan menaiki Bukit Bego yang merupakan tanjakan, sempat tidak kuat, itu keterangan dari saksi," kata Ihsan dalam keterangan persnya, Minggu malam.
Setelah penumpangnya turun, lanjut Ihsan, kendaraan bisa naik perlahan-perlahan ke tanjakan tersebut.
Penumpang naik kembali. Namun pada saat bus melewati turunan di sekitar Bukit Bego, kendaraan melaju turun dan tiba-tiba oleng kemudian menabrak tebing.
Keterangan itu, kata dia, berdasarkan keterangan saksi selamat yang berada di dalam bus berpelat nomor AD-1507-EH berwarna hijau tersebut.
"Dari keterangan saksi yang ada di dalam kendaraan tersebut. Melihat sopir panik sambil mempermainkan persneling giginya sehingga ada indikasi bahwa fungsi pengereman tidak berfungsi, atau rem blong," jelasnya.
Baca Juga: Kesaksian Warga soal Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul, Ada Suara Gemuruh dan Ledakan
Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV/Bantulpedia