Hari Ini, KNKT dan Polisi Gelar Olah TKP Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul
Peristiwa | 7 Februari 2022, 11:17 WIB"Kemudian kami juga berpikir apakah bis sebesar itu masih aman lewat di sini, itu yang akan kami evaluasi. Jika tidak aman mungkin akan ada tempat parkir tertentu dan nantinya menggunakan mobil kecil untuk naik jika ingin berwisata ke Imogiri," jelasnya.
Sementara ini, Soerjanto mengatakan pihaknya telah mengukur kemiringan tanjakan di sekitar Bukit Bego tempat terjadinya kecelakaan lalu lintas.
Berdasarkan hasil pengukurannya, tanjakan di sekitar lokasi kejadian berkisar mulai dari 17 hingga 20 persen.
Ia menyebut dengan nilai kemiringan itu sangat riskan untuk dilewati bus besar. Selain memeriksa kemiringan di lokasi kejadian, pihaknya juga akan memeriksa kondisi bus. Terutama terkait dugaan malfungsi.
"Kita sudah ngukur tanjakan di sini, kemiringannya, ada yang 17 persen ada yang sekitar 20 persen. Untuk bus seperti itu cukup riskan untuk melewati jalur ini. Itu yang kami dapatkan nanti kita akan liat di busnya apakah ada malfungsi atau yang lain," paparnya.
Soerjanto juga menyatakan pihaknya masih akan melakukan olah TKP hingga empat hari ke depan. Setelahnya, hasil pemeriksaan akan dibawa ke Jakarta untuk dianalisis. Perkiraannya, hasil analisis baru bisa selesai sekitar dua bulan setelah pemeriksaan.
"Olah TKP sampai besok baru selesai, kemudian data-data dari bus perlu satu sampai dua hari. Lalu nanti kita analisa di Jakarta, mungkin sekitar dua bulan laporan ini bisa selesai," kata Soerjanto.
Adapun analisis akan dilakukan tidak hanya oleh KNKT melainkan akan turut melibatkan Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM) dan juga pihak kepolisian.
"Kita akan analisa di Jakarta termasuk dibantu pihak ATPM dengan pihak kepolisian," pungkasnya.
Baca Juga: BREAKING NEWS: 4 Korban Kecelakaan Bus Pariwisata di Bantul Terkonfirmasi Positif Covid-19
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV