> >

Pembalap dan Ofisial MotoGP Mandalika Tak Diwajibkan Karantina

Sosial | 7 Februari 2022, 04:05 WIB
Lintasan balap di Sirkuit Mandalika, Lombok, NTB. Satgas Penanganan Covid-19 tak mewajibkan pembalap dan ofisial ajang MotoGP Mandalika untuk menjalani karantina terpusat. (Sumber: Antara )

JAKARTA, KOMPAS.TV - Satgas Penanganan Covid-19 tak mewajibkan pembalap dan ofisial ajang MotoGP Mandalika untuk menjalani karantina terpusat. Hal itu karena mereka sudah berada pada skema perlindungan travel bubble.

"Kalau sudah karantina bubble, artinya karantina terpusat tidak dikerjakan karena tumpang tindih," kata Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander K Ginting dikonfirmasi di Jakarta, Minggu (6/2/2022), seperti dilansir Antara.

Alexander mengatakan, pembalap dan ofisial berada pada skema perlindungan travel bubble yang memungkinkan pelaku perjalanan di dalamnya terlindungi dari risiko penularan Covid-19.

"Bubble kan ada dalam karantina yang gelembungnya bergerak tapi tidak boleh pecah. Sehingga setiap bubble akan konsisten dalam bubble-nya masing masing tanpa menjadi pecah," kata dia.

Satgas Covid-19 telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor 5 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Sistem Bubble pada Kegiatan MotoGP 2022 di Mandalika dalam Masa Pandemi COVID-19 yang terbit pada 3 Februari 2022.

Baca Juga: Pemerintah Larang Masyarakat Gelar Nobar MotoGP Mandalika di Luar Sirkuit

Dalam aturan itu disebutkan sejumlah ketentuan, di antaranya pelaku sistem bubble MotoGP 2022 di Mandalika yang terdaftar secara resmi sebagai pembalap dan ofisial, memasuki kawasan bubble MotoGP 2022 di Mandalika melalui pintu masuk kedatangan internasional Bandar Udara Internasional Lombok Zainuddin Abdul Madjid.

Selama berada di kawasan sistem bubble MotoGP 2022 di Mandalika, peserta hanya diperkenankan melakukan interaksi dengan orang yang berada dalam satu kelompok bubble, melakukan kegiatan di zona yang telah ditentukan pada setiap fasilitas atau sarana prasarana dalam kawasan bubble di Mandalika.

Mereka juga menjalani pemeriksaan tes cepat antigen secara rutin setiap hari, melaporkan kepada petugas kesehatan dalam kawasan sistem bubble ketika mengalami gejala yang berkaitan dengan Covid-19 untuk kemudian dilakukan pemeriksaan RT-PCR.

Sebelumnya, CEO Dorna Sports Carmelo Ezpeleta sempat melontarkan pernyataan bahwa MotoGP tidak akan menggelar balapan di negara yang mewajibkan karantina 14 hari.

"Kami tidak akan menerima peraturan karantina, jika mereka meminta kami untuk karantina selama 14 hari pada suatu negara, maka kami tidak akan pergi ke negara tersebut," kata Ezpeleta dikutip dari GP One.

Baca Juga: Calon Penonton MotoGP Mandalika 2022 Wajib Tahu Ini, Aturan Lengkapnya Mulai Pre-Season Test

 

Penulis : Edy A. Putra Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Antara


TERBARU