Personel TNI Prada Enos Aninam Meninggal di Manokwari, Kapendam Tegaskan Bukan karena Tertembak
Peristiwa | 6 Februari 2022, 13:15 WIBJAYAPURA, KOMPAS.TV – Seorang anggota TNI bernama Prada Enos Aninam, meninggal dunia akibat kecelakaan laulintas tunggal di Kabupaten Manokwari.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih, Kolonel Inf Aqsha Erlangga, menjelaskan, Prada Enos Aninam merupakan personel Bekangdam XVIII/Kasuari yang meninggal dunia karena kecelakaan tunggal.
"Almarhum Prada Enos Aninam mengalami Laka Lalin pada hari Sabtu (5/2) pagi sekitar pkl. 06.00 WIT, di jalan Palapa SMAN 1 Manokwari, Manokwari saat mengendarai sepeda motor Honda CRF," jelas Kapendam XVII/Cenderawasih, melalui keterangan tertulis.
Baca Juga: Diserang KKB, Satu Prajurit TNI di Intan Jaya Tertembak
Aqsha menambahkan, setelah mengalami kecelakaan, Prada Enos langsung dibawa ke rumah sakit, tetapi nyawanya tidak terselamatkan.
"Kemudian Prada Enos Aninam dibawa ke Rumah Sakit Umum Manokwari dan langsung ditangani oleh dokter, kemudian oleh dokter dinyatakan sudah meninggal dunia," tambah Kapendam XVII/Cenderawasih.
Aqsha juga menjelaskan adanya pengakuan kelompok separatis teroris (KST) yang menyatakan telah menembak Prajurit TNI Enos Aninam di Kampung Titigi, Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya pada hari Sabtu (5/2) pagi hari pkl. 06.00 WIT.
Kapendam menegaskan bahwa berita yang disampaikan oleh gerombolan KST bahwa Prada Enos Aninam meninggal dunia karena ditembak adalah sama sekali tidak benar.
"Almarhum meninggal dunia karena Laka Lalin tunggal, berita Hoax dari gerombolan KST ini bukan hal yang pertama, tetapi sudah sering kali. Sehingga jangan percaya dengan berita dan klaim dari gerombolan KST," kata dia menegaskan.
Aqsha juga menyebut bahwa gerombolan separatis tersebut sudah cukup sering menyebarkan berita bohong dan provokatif.
Baca Juga: Prajurit TNI di Lanny Jaya Papua dirikan Pondok Pintar Bagi Anak Negeri
"Gerombolan KST ini memang sering sekali menyebarkan berita-berita bohong yang provokatif dan meneror masyarakat di Papua agar masyarakat di Papua merasa tercekam, ketakutan dan merasa tidak aman tinggal di Papua,” ucapnya.
“Itulah ciri-ciri aksi teroris. Selalu sengaja membuat teror agar masyarakat di Papua ketakutan hingga terganggu aktifitas kehidupan sehari-harinya," kata dia lagi.
Sampai saat ini situasi secara umum aman dan kondusif serta masyarakat dapat beraktivitas seperti biasanya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV