Chat di Grup Pejabat, Kasus Dugaan Ujaran Kebencian yang Libatkan Bupati Bojonegoro Dihentikan
Update | 2 Februari 2022, 20:27 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV – Kepolisian Daerah (Polda) Jawa Timur menerbitkan Surat Perintah Penghentian Penyidikan (SP3) atas kasus dugaan ujaran kebencian yang dilaporkan Wakil Bupati Bojonegoro Budi Irawanto.
Budi melaporkan Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, yang dianggapnya melakukan ujaran kebencian melalui chat di grup percakapan WhatsApp.
Penghentian penyelidikan kasus itu disampaikan oleh Wakil Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Jatim AKBP Zulham Effendi kepada wartawan di Mapolda Jatim, Rabu (2/2/2022)
"Berdasarkan pemeriksaan saksi dan pemeriksaan bukti-bukti, kasus tersebut dihentikan penyelidikannya,"ucap dia.
Baca Juga: Gara-gara Chat WhatsApp, Wabup Bojonegoro Laporkan Bupatinya ke Polisi
Zulham menjelaskan, alasan penghentian penyelidikan karena poisi tidak menemukan unsur pidana saat proses pemeriksaan.
"Kami tidak menemukan unsur pidana dalam kasus ini," tegas Zulham.
Menurutnya, grup yang dilaporkan sebagai sarana pencemaran nama baik bukan merupakan grup untuk umum. Grup itu hanya untuk pejabat.
"Grup tersebut hanya untuk pejabat," jelasnya.
Sebelumnya, Budi Irawanto mengadukan Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik.
Budi merasa tersinggung dengan pernyataan Anna di grup WhatsApp "Jurnalistik dan Informasi".
Dalam grup itu disebut terdapat ratusan anggota, terdiri dari pejabat Forkopimda, OPD, DPRD, dan jurnalis di Bojonegoro.
Baca Juga: Pengemudi Diduga Lalai, Bus Antar Kota Terguling Hingga Tabrak Satu Motor di Bojonegoro
Dia mengaku terpaksa membuat surat pengaduan ke polisi karena menilai tindakan Anna sudah di luar batas kewajaran dan kesabarannya.
Laporan itu diserahkan ke Polres Bojonegoro pada 9 September 2021. Menurut dia, chat yang dilontarkan Anna dalam grup publik itu sangat merugikannya.
Dia berpendapat pernyataan itu merupakan fitnah yang menyerang pribadi dan keluarganya. Bahkan, kata dia, chat itu juga disebarkan Anna ke grup WhatsApp lainnya, seperti grup yang berisi para camat di Kabupaten Bojonegoro.
Diberitakan Kompas.com, 24 September 2021, Budi Irawanto mengadukan Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah ke polisi atas dugaan pencemaran nama baik.
"Dalam isi chat itu menyebut dengan terang dan jelas nama saya," kata Wawan, sapaannya, saat dikonfirmasi Kompas.com, Kamis (23/9/2021).
Insiden itu bermula ketika Wawan mempertanyakan validitas jumlah pasien terpapar Covid-19 di Bojonegoro dalam grup WhatsApp itu pada 6 Juli 2021.
Menurutnya, pertanyaan itu muncul karena data pasien Covid-19 di Kabupaten Bojonegoro yang dilaporkan ke publik berbeda dari data di lapangan.
Menurut dia, anggota grup lainnya juga merasakan hal serupa dan turut mempertanyakan data tersebut.
Anna yang menjadi admin grup itu membalas pertanyaan itu dengan jawaban yang dinilai Wawan menyinggung pribadinya dan keluarga.
Berikut isi chat Anna dalam grup WhatsApp yang dianggap merugikan dan mencemarkan nama baik dan jabatan Wawan, seperti dikutip Kompas.com:
"Selamat pg budi irawanto Sy sampaikan bbrp hal
1.kita di pertemukan urusan politik
2.anda meyakinkan sy NGAKU keponakan seorang menteri
3 dr partaimu saat itu memanggil sy memilih bbrp nama dan sy ttp pegang janji
4.paska anda kehilangan sesorang istri tercinta sy kira anda bisa berfikir hidup bgtu berharga dan sgt singkat.dan memupuk kasih sayang...rupanya ?...
Bbrp memory akhirnya terbuka. Sy mengatakan manusia "memupuk kebencian"
1.pak lik kandung di anak berkompetisi
2 puluhan thn tdk saling sapa dg pak lik kandung
3 termsk menantumu dr jenu Tuban kamu tutup pintu rapat2
4 cucumu dr jenu tdk di beri kesempatan sprtj cucu pd umumnya dll
5 sama pak Skr pun berthn thn tdk saling tegur sapa krn ada peristiwa persibo mau giring ke peristiwa politik ???
6.dl bbrp kebijakan dl sy ikut anda misal menutup AKN ? Menyalahkan KYT ( saat itu ) ..akhirnya sy minta pendapat forum.rektor kampus di bgoro dll
Sejak.anda tdk.ketua DPC PDIP medium 2019 saat itu jg anda sdh tdk melakukan tgs layaknya pejabat yg menggunakan fasilitas negara ibaratnya dr mancing sampe KENCING
Banyak org hidupnya ingin ada achievement
gampang solusinya klo sdh tdk mau bertugas sementara menggunakan fasilitas negara ada cara yg elegant..... RESAIGN
Ke sini ke RSUD sy tunggu Laki2 tdk usah grudukan Sy perempuam brani sendirian ( ini wa sy trakhir di forum terbuka )"
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas.com