Kronologi 13 Kapal di Pelabuhan Tegal Terbakar, Petugas Alami Kendala Pemadaman
Peristiwa | 29 Januari 2022, 09:49 WIBTEGAL, KOMPAS.TV – Sebanyak 13 unit kapal milik nelayan hangus terbakar di Pelabuhan Kota Tegal, Jawa Tengah Sabtu (29/1/2022) pagi.
Petugas sedang berupaya memadamkan api.
Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Tegal AKBP Rahmad Hidayat mengatakan, kebakaran itu terjadi sekitar pukul 04.30 WIB.
“Kebakaran ini terjadi sekitar pukul 04.30 WIB, ada salah satu kapal diduga terjadi korsleting listrik di kapal tersebut sehingga menimbulkan percikan api,” ucapnya.
Kemudian percikan api tersebut menyebar ke kapal-kapal lain, karena kondisi pelabuhan pada saat ini sedang padat dan dipenuhi dengan ratusan kapal.
“Saat ini ada ratusan kapal milik nelayan yang sedang bersandar di Pelabuhan Tegal, dengan kondisi yang sangat padat,” imbuhnya.
Baca Juga: Kebakaran Kapal di Pelabuhan Sunda Kelapa Juga Hanguskan Kendaraan Roda 4
Padatnya pelabuhan ditambah dengan luas pelabuhan yang sangat kecil disebutnya menyulitkan para petugas untuk memadamkan api.
Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh petugas dalam mengatasi kebakaran adalah dengan melokalisir kapal yang terbakar agar menjauh dari kapal lain.
“Kita harapkan dapat membuka jalur kapal keluar dari pelabuhan ini, dan dapat mempercepat pemadaman kebakaran dan meyelamatkan kapal lain yang saat ini masih ada di sekitar lokasi kebakaran.”
Namun, untuk mempercepat kapal-kapal ini keluar dari jalur ini sangat sulit. Karena kebanyakan kapal ini tidak ada awak kapal atau kru yang seharusnya ada di tempat tersebut.
“Sehingga kita kesulitan menggeser kapal-kapal itu.”
Baca Juga: Polisi Ungkap Penyebab Kebakaran Kapal Pengangkut BBM
Saat ini, lanjut Rahmad, pihaknya memrioritaskan keselamatan para awak kapal, meskipun tetap memperhatikan keselamatan dari kapal itu sendiri.
“Kesulitannya, pertama, adalah karena saat ini ada banyak kapal yang merapat. Kapal tersebut bersandar dengan jumlah yang besar, sementara pelabuhannya sangat kecil,” tegasnya.
Sejumlah kapal tersebut masih bersandar di pelabuhan karena sedang dalam proses perizinan. Sementara kapal lain bersandar untuk persiapan mencari ikan.
Dia mengakui, peristiwa kebakaran kapal yang bersandar di pelabuhan menjadi PR untuk semua pihak, termasuk memperbaiki sistem keamanan yang belum baik.
“Saat kita rapat nanti ke depan, perbaikan-perbaikan, mulai dari perluasan dermaga dan fasilitas pemadaman kebakaran adalah suatu hal yang penting dalam sebuah kawasan pelabuhan.”
“Ini bukan pertama kali. Beberapa waktu pada bulan Novmber ada kejadian yang sama, 13 kapal terbakar,” tambahnya.
Selain itu, kata dia, pemilik kapal seharusnya menyediakan alat pemadam ringan di kapal masing-masing, karena itu merupakan standar yang harus dimiliki oleh kapal.
“Ini harus dilakukan penertiban kembali, kita ingin memastikan. Pihak yang berwenang harus mengecek kembali, pastikan kapal-kapal tersebut memiliki apar yang memadai.”
Saat ini api semakin membesar karena banyak kapal yang terbuat dari kayu dan fiber.
Meski demikian, belum dilaporkan adanya korban jiwa akibat kebakaran tersebut.
“Saat ini mungkin lebih dari 13 kapal yang terbakar,” ucapnya.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Gading-Persada
Sumber : Kompas TV