> >

Sekjen PDIP Ungkap Kans Ahok Maju Pilkada DKI 2024 Didukung Megawati

Politik | 11 Januari 2022, 11:32 WIB
Komisari Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok (Sumber: Kompas.com (PRIYOMBODO))

JAKARTA, KOMPAS.TV - Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menjelaskan terkait sapaan hangat Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri terhadap Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dalam acara HUT Ke-49 PDIP.

Menurut Hasto, ucapan sahabat yang dilontarkan Megawati kepada Ahok tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik pada Pilkada DKI Jakarta 2024 mendatang.

Baca Juga: Wagub DKI Jawab Hasto yang Sebut Tanah Abang Macet Lagi: Tanda Ekonomi Bergeliat, Kita Syukuri

Hasto menuturkan, Megawati selama ini banyak membangun relasi persahabatan dengan siapapun seperti Prabowo Subianto, dan tokoh-tokoh nasional lainnya.

"Memang Ibu Mega ini membangun persahabatan, dan memang sekali klik itu terus berlangsung,” kata kata Hasto dalam konferensi pers usai acara HUT Ke-49 PDIP di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Senin (10/1/2022).

“Dengan Pak Prabowo Subianto, ibu membangun persahabatan, dengan Pak Ahok, ibu membangun persahabatan. Dengan tokoh-tokoh nasional, dengan Buya Syafii Maarif tadi sudah disebut, dengan Kiai Said Aqil Siradj.”

Baca Juga: Momen Megawati Panggil Ahok Sahabat di HUT ke 49 PDIP

Hasto menuturkan, sudah menjadi kebiasaan Megawati untuk menyapa berbagai pihak dalam rangka menjaga kehangatan persahabatan.

Hasto juga menyebut kedekatan itu terlihat di antara Megawati dengan Pendiri MURI Jaya Suprana dalam acara HUT itu.

Di sisi lain, Hasto menyampaikan Presiden Kelima RI itu memiliki ketertarikan kepada orang-orang yang peduli lingkungan dan makanan.

"Pak Ahok ini punya mi khusus dari Bangka. Karena itu, seringkali dialog-dialog politik kebangsaan itu dilakukan sambil menikmati kuliner surganya nusantara yang begitu luar biasa," ujar Hasto.

Baca Juga: PDI-P Tanggapi Pelaporan Ahok ke KPK: Ada Pihak Buat Isu, Tak Lepas dari Pilpres 2024!

Politikus asal Yogyakarta itu juga melihat posisi Ahok pada Pilgub 2017 merupakan korban politik. Padahal, lanjut dia, Ahok selama memimpin Jakarta sangat luar biasa, bahkan banyak membangun masjid.

Lebih lanjut, Hasto menilai bahwa Ahok memiliki ketegasan ketika menghadapi pihak-pihak yang ingin mendapat keuntungan kapital.

"Pak Ahok punya keberanian menghadapi itu. Karena itu hal ini sifatnya nature, karena Bu Mega dekat dengan sosok yang memang menjalankan tugasnya," kata dia.

Baca Juga: Sekjen PDI-P Ungkap soal Peluang Ahok di Pilkada DKI 2024, Ternyata Ini Rencana Ahok!

Adapun Megawati yang menyapa Ahok dengan memanggilnya sahabat tidak bisa disimpulkan sebagai dukungan politik.

"Jadi itu enggak ada hubungannya dengan Pilgub 2024. Pidato Ibu Ketum disampaikan langsung oleh beliau sebagai hasil kontemplasi, tujuannya agar PDIP dapat dukungan masyarakat Indonesia agar masalah ini dapat diatasi bersama-sama,” ucap Hasto.

“Tetapi kalau Bu Mega mau menetapkan Pak Ahok, juga itu kewenangan Bu Mega.”

Seperti diketahui, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menyapa sejumlah pihak yang hadir dalam HUT Ke-49 partainya secara fisik maupun daring.

Baca Juga: Dilaporkan ke KPK atas 7 Kasus Dugaan Korupsi, Ini Karir Politik hingga Jumlah Kekayaan Ahok

Megawati menyapa Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani, hingga sejumlah menteri di Kabinet Indonesia Maju. Megawati juga menyapa Ahok dengan panggilan sahabatnya.

Saat membuka pidato politik, Mega memeriksa para undangan yang hadir secara virtual. Dia pun mencari-cari Ahok yang kabarnya telah bergabung secara daring.

"Ada juga saya dengar kakak saya juga ada, Pak Guntur Soekarnoputra, sahabat saya Pak Ahok atau yang terkenal Basuki Tjahaja Purnama," kata Megawati.

Baca Juga: Ahok hingga Anies, PNPK Laporkan Sejumlah Pejabat Pemerintahan Terkait Dugaan Korupsi! Ada Apa?

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto

Sumber : Kompas TV


TERBARU