> >

Identik Aksi Kejahatan Jalanan di Yogyakarta, Ini Arti Kata "Klitih" Sebenarnya

Sosial | 31 Desember 2021, 16:40 WIB
Ilustrasi senjata tajam. Yogyakarta kembali digegerkan dengan aksi klitih. (Sumber: kompas.com)

Adapun keluyuran dalam arti "klithih" masa dulu, kata Djarot, yang tujuannya untuk nongkrong, jajan di warung, atau sekedar lihat-lihat suasana malam saja.

"Jika ada 'sesuatu' yang menarik dia mampir dan lihat-lihat saja. Dalam arti kegiatan positif," tambah Djarot.

Baca Juga: Antisipasi Klitih, Pemkot Yogyakarta Pastikan CCTV dan Lampu Jalan Umum Menyala secara Keseluruhan

Satu keunikan lain, ungkap Djarot, adalah istilah "klithih" lebih populer dalam bahasa Jawa khususnya ragam Yogyakartan.

Lalu, mengapa kemudian kata "klithih" bergeser makna pada kegiatan yang negatif?

Djarot mengira karena istilah tersebut akhir-akhir ini digunakan untuk menyebut aktivitas keluyuran yang dilakukan kaum remaja yang masih berumur belasan tahun.

"Sebabnya, ketika keluyuran itu dilakukan oleh para remaja yang sedang senang-senangnya masa menarik perhatian orang lain, dilakukan dengan cara-cara negatif, seperti membacok atau mencelakai orang tanpa sebab."

"Jadi bergeser makna keluyuran itu," tutup Djarot.

Baca Juga: Sultan HB X : Tim Khusus Penanganan Klitih, Butuh Biaya

Penulis : Hedi Basri Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas TV


TERBARU