Sasar 600 Anak Umur 6-11 Tahun, Binda DIY Percepat Vaksinasi di Sleman
Berita daerah | 31 Desember 2021, 13:31 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Penerapan protokol kesehatan (prokes) yang ketat menjadi salah satu upaya mengantisipasi dan meminimalkan penularan Covid-19 termasuk varian terbarunya, Omicron.
Meski demikian, penerapan prokes ketat belum dipahami dengan baik oleh anak-anak. Maka dari itu, vaksinasi bagi anak usia 6-11 tahun mendesak dilakukan.
Koordinator Vaksinasi Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Adi Riyanto mengatakan, pihaknya mengadakan vaksinasi COVID-19 lanjutan.
Binda DIY menggandeng Dinas Kesehatan setempat untuk menyasar sekitar 600 siswa gabungan dari tiga SD di wilayah Kabupaten Sleman.
“Vaksinasi anak hari ini merupakan kelanjutan program yang dimulai sejak 18 Desember lalu sampai sekarang,” ujar Adi kepada KOMPAS.TV, Jumat (31/12/2021).
Baca Juga: Cerita Warga Yogyakarta Dikejar Klitih Usai Nonton Konser, Akhirnya Selamat Setelah Mampir ke Warung
Adi mengatakan, dari data terakhir, baru sekitar empat persen atau 4.000-an anak usia 6 hingga 11 tahun telah tervaksin dari total 90.000 anak di Sleman.
Menurutnya, Pemerintah Daerah berencana akan memulai vaksinasi serentak pada 6 Januari 2022 nanti.
“BIN ingin mempercepat, kalau bisa kita laksanakan terus setiap hari, dengan melakukan vaksinasi 600 anak gabungan tiga SD,” jelasnya.
Adi juga mengatakan, pihaknya akan menargetkan seribu anak per titik dengan menggabungkan beberapa sekolah pada satu sekolah.
“Idealnya memang seribu anak setiap hari, dengan dibantu puskesmas,” katanya.
Hal tersebut dilakukan agar percepatan vaksinasi maupun pelayanan oleh tenaga kesehatan lebih efektif.
“Terus kita jalankan, jangan sampai vaksinasi melambat, untuk mencegah Omicron, dan membuat PTM (pembelajaran tatap muka) di sekolah bisa 100 persen,” tuturnya.
Sementara Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Kayen, Estri Rukmiyanti SPd menuturkan, siswa yang menjalani vaksinasi di sekolahnya sebanyak 311 siswa.
Baca Juga: Vaksinasi Anak Usia 6 Sampai 11 Tahun Mulai Dikebut
Namun akibat ada tiga anak yang izin karena sakit, jumlahnya jadi berkurang. Nantinya, tiga siswa ini akan mengikuti vaksinasi susulan di sekolah lain atau puskesmas.
“Ya kalau sakit kan dak boleh divaksin, nanti kami akan sertakan di lain kesempatan. Tapi secara keseluruhan vaksinasi berjalan lancar. Vaksinasi ini penting untuk menjaga para siswa yang sudah melaksanakan belajar tatap muka saat ini,” ujar Estri.
SD Muhammadiyah Kayen merupakan salah satu sekolah percontohan pertama yang melakukan belajar tatap muka di saat pandemi di Kabupaten Sleman.
Pelaksanaan vaksinasi ini diharapkan bisa menjadi contoh dan akan dilanjutkan di beberapa sekolah lain.
Baca Juga: Inilah Saran Dokter di Amerika Untuk Lindungi Anak bila Belum Masuk Usia Minimal Vaksinasi Covid-19
Penulis : Kiki Luqman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV