> >

Muktamar NU Bahas Operasi Penyesuaian Kelamin Pasien Interseks, Ternyata Jumlah Pengidap Meningkat

Muktamar nu | 23 Desember 2021, 07:47 WIB
Ketua Umum PBNU Saiq Aqil Siroj dalam Pembukaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama di Lampung. di Muktamar NU ke-34 para ulama juga akan bahas soal operasi kelamin bagi interseks (Sumber: Tangkapan Layar Youtube Setpres/ninuk)

Penelitian yang dilansir pada 2013 ini menyebutkan bahwa sejak 2004 Prof Sultana sudah menangani sekitar 700 orang penderita interseksual.

Sebagian besar dari mereka berasal dari kalangan menengah ke bawah. Sedangkan orang dengan gejala interseksual dari kalangan menengah ke atas memilih berobat ke luar negeri.

Baca Juga: Uniknya Nobar AFF 2020 di Tengah Muktamar NU: Ya Allah, Semoga Timnas Menang!

Adapun penanganan medis hanya dibutuhkan jika orang yang terlahir sebagai interseks memiliki masalah kesehatan yang berkaitan dengan kondisi tersebut.

Seperti memiliki rahim tetapi tidak ada bukaan rahim, sulit mengeluarkan urine, atau mengalami siklus menstruasi tetapi darah tidak keluar dari tubuh.

Prosedur medis seperti operasi kelamin dapat dilakukan untuk membuat alat kelamin tampak seperti kelamin laki-laki atau perempuan.

Namun, hal tersebut tidak dianjurkan atau diperlukan sampai orang yang terlahir sebagai interseks cukup dewasa untuk membuat keputusan.

Interseks Berbeda dengan Transgender

Seorang interseks berbeda dengan transgender. Seorang transgender terlahir hanya dengan satu jenis kelamin.

Hanya saja, kata Sarmidi, mungkin ia merasa bahwa jenis kelamin yang dimiliki bukan jenis kelamin yang sesungguhnya.

Seorang transgender yang terlahir sebagai laki-laki akan merasa bahwa seharusnya ia memiliki jenis kelamin wanita.

Hal ini menimbulkan rasa tidak nyaman sehingga ia mungkin akan melakukan operasi untuk mengubah jenis kelaminnya.

Setelah jenis kelaminnya berubah, mereka akan disebut transeksual.

“Di forum muktamar ini kita bermaksud membahas masalah interseks dalam Islam dan tentu mencarikan jalan keluar bagi pasien interseks,” kata Kiai Sarmidi.

 

Penulis : Dedik Priyanto Editor : Fadhilah

Sumber : Kompas TV


TERBARU