Saat Baliho Cak Imin Menyelimuti Muktamar NU Lampung di Segala Penjuru
Muktamar nu | 22 Desember 2021, 19:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Baliho Muhaimin Iskandar atau biasa disapa Cak Imin dalam gelaran Muktamar NU di Lampung 22-23 Desember 2021 mengisi segala penjuru. Baliho terpampang di sepanjang jalan Muktamar.
Di pintu masuk UIN Raden Lampung, misalnya, sebagai salah satu venue Muktamar di pintu masuknya terdapat baliho berisi Cak Imin.
Baliho Cak Imin yang seolah enggan dipanggil Cak, melainkan dipanggil Gus Muhaimin itu sepertnya menyelimuti Muktamar. Lantas, baliho itu dibumbui dengan narasi kalimat terkait Muktmar.
“Musyawarah Mufakat adalah tradisi NU,” tulis Gus Muhaimin.
Baca Juga: Adu Baliho Politisi di Muktamar NU Lampung: Cak Imin Ada di Mana-Mana, Zulhas Berdoa
Sejarawan muda NU, Virdyka Rizky Utama, mengatakan bahwa baliho Cak Imin di Muktamar NU adalah wajar adanya. Apalagi melihat keterkaitan antara NU dengan PKB.
"Sebenarnya hal itu wajar. PKB kan punya NU dalam tanda kutip," kata Virdyka kepada KOMPAS TV di sela-sela tugasnya sebagai peneliti di Muktamar.
Virdyka yang membuat buku yang sempat kontroversial bertajuk 'Menjerat Gus Dur (2020)' itu lantas menjelaskan, bahwa Cak Imin sebagai representasi partai memang terkait dengan ormas.
Apalagi, ormas itu adalah NU. PKB juga lahir dari ormas ini.
"Yang tidak wajar jika ia mengintervensi arah angin muktamar. Dalam sejarah partai emang dekat dg ormas," kata Virdyka.
Baca Juga: Kisah Dapur Umum Muktamar NU: Habiskan 2 Kwintal Beras Sehari, Beri Makan 3000 Orang
Dalam sejarah, kata Virdyka, hampir tidak ada partai yang intervensi ormas dan mempengaruhi keputusan, apalagi terkait muktamar.
“Semoga Cak Imin lewat partai tidak berusaha intervensi,” tuturnya.
KOMPAS.TV berusaha menghitung jumlah baliho itu dengan jarak tempuh 500 meter dari pintu masuk, terdapat 27 baliho Gus Muhaimin dengan pelbagai ukuran terpampang, bersisian dengan baliho dan bendera NU di sepanjang jalan.
Deretan baliho ini tampak tetap kalah dibanding bendera hijau-hijau milik NU yang jumlahnya kecil-kecil yang jumlahnya lebih banyak, seperti menenggelamkan para baliho para politisi lain kecuali Cak Imin.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV