Status Gunung Semeru Naik Jadi Siaga Level 3
Update | 17 Desember 2021, 12:35 WIBKejadian awan panas itu terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 25 milimeter dan durasi 912 detik.
Kemudian, luncuran awan panas kembali terjadi pada pukul 09:30 WIB. Kejadian awan panas itu terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 17 milimeter dan durasi 395 detik, namun secara visual tidak teramati karena Gunung Semeru tertutup kabut.
Sore harinya, terjadi luncuran awan panas pada pukul 15:42 WIB sejauh 4,5 kilometer dari puncak.
Kejadian awan panas ini terekam alat seismograf dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi 400 detik.
Melihat kondisi tersebut, Eko mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh 13 kilometer dari puncak gunung.
Di luar jarak tersebut, masyarakat tidak melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai di sepanjang Besuk Kobokan karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 17 kilometer dari puncak gunung.
"Selain itu, masyarakat juga tidak boleh memasuki dan tidak boleh beraktivitas dalam radius lima kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena rawan terhadap bahaya lontaran batu (pijar)," tambah Eko.
Penting diketahui, terdapat empat status gunung berapi: normal, waspada, siaga dan awas.
Baca Juga: Anak Cari Bapak dan Kakaknya yang Hilang Tersapu Awan Panas Semeru
Penulis : Hedi Basri Editor : Gading-Persada
Sumber : Antara