> >

PVMBG: Guguran Awan Panas Semeru Masih Berpotensi Terjadi

Peristiwa | 12 Desember 2021, 20:45 WIB
Kondisi rumah warga usai diterjang awan panas guguran Gunung Semeru. PVMBG menyebut awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, Jawa Timur masih berpotensi terjadi. (Sumber: Kompas TV/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV - Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Andiani mengingatkan awan panas guguran (APG) Gunung Semeru, Jawa Timur masih berpotensi terjadi. 

Andiani mengungkapkan hal ini berdasarkan pemantauan terhadap aktivitas visual dan kegempaan Gunung Semeru yang saat ini berada dalam status level 2 atau waspada.  

"Pasca kejadian awan panas yang terakhir yakni 7 Desember 2021, pemantauan visual dan kegempaan, awan panas guguran masih berpotensi terjadi seiring dengan kejadian guguran hingga pukul 12.00 tadi siang masih teramati," kata Andiani dalam konferensi pers virtual, Minggu (12/12/2021). 

Meski demikian, dia menyebut intensitas dan jarak luncur diperkirakan relatif kecil dibandingkan APG pada 4 Desember kemarin.

Selain itu, menurut pemaparannya, berdasarkan pemantauan secara visual yang dilakukan pihaknya hingga hari ini, masih terlihat aktivitas hembusan asap putih tebal dari kawah Jonggring Saloko dengan tinggi 500-1.000 meter di atas puncak Gunung Semeru.

"Pada malam hari teramati api diam dan sinar api di kawah serta ujung lidah lava yang berjarak sekitar 1.400 meter dari kawah," jelasnya.

Api diam dan sinar api ini, lanjut dia, berasosiasi dengan material lava yang bersuhu tinggi teramati guguran lava mencapai jarak luncur 200 meter dari ujung lidah lava.

Lebih lanjut dia mengungkapkan, pemantauan kegempaan menunjukkan dominasi gempa-gempa permukaan yakni 14 kali gempa letusan, 13 kali kejadian gempa guguran, dan 11 kali kejadian gempa hembusan.

Baca Juga: Aliran Lahar Semeru Diperkirakan Masih Meluncur hingga 3 Bulan ke Depan, Warga Diimbau Waspada

Selain awan panas guguran, Andiani juga mengingatkan adanya potensi bahaya lain yang mengancam saat ini, yakni aliran lahar.

Penulis : Isnaya Helmi Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas TV


TERBARU