Diminta KNKT Perbaiki Tata Kelola Sopir Bus, Ini Tanggapan TransJakarta
Peristiwa | 12 Desember 2021, 16:57 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) merekomendasikan kepada PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) untuk membuat "driver resource management" untuk memperbaiki tata kelola pramudi bus.
Menanggapi rekomendasi tersebut, TransJakarta mengatakan masih melakukan proses evaluasi peningkatan keselamatan operasional.
"Nanti setelah prosesnya selesai tentu akan di-share, saat ini proses masih berlangsung," ujar Kepala Divisi Sekretaris Korporasi dan Humas PT TransJakarta Angelina Betris singkat kepada Kompas TV, Minggu (12/12/2021).
Adapun rekomendasi driver resource management itu dikeluarkan berdasarkan hasil surveilans dan diskusi dengan pramudi mengenai insiden kecelakaan bus Transjakarta yang sering terjadi belakangan ini.
"Kita memberi rekomendasi kepada TransJakarta namanya 'Driver Resource Management'. Setiap tahun mereka diberi pelatihan untuk men-challenge soft kompetensi, kemampuan menahan emosi secara bijak," kata Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono, Jumat (10/12/2021), seperti dilansir dari Antara.
Baca juga: Hasil Audit KNKT, Koridor Sempit Transjakarta Penyebab Sopir Mudah Kelelahan
Soerjanto menambahkan, pelatihan serupa sudah sering diterapkan pada manajemen transportasi udara. Namun hal itu belum diterapkan di tubuh TransJakarta.
Dia mengatakan, hasil rekomendasi itu nantinya juga akan berpengaruh pada penerapan prosedur operasional standar (SOP) bagi pramudi TransJakarta.
"Misalnya, selama mengemudi tidak boleh pegang telepon mungkin prosedur seperti itu yang diharapkan bisa dilakukan perbaikan di TransJakarta. SOP itu sifatnya dinamis setiap detik bisa berubah tergantung situasi," ujar Soerjanto.
Soerjanto mengatakan, berdasarkan hasil diskusi dengan pramudi diketahui bahwa mengantuk saat berkendara menjadi salah satu faktor risiko yang kerap dikeluhkan oleh mereka.
"Kita akan mempelajari bagaimana solusi mengurangi kantuk kemudi ini. Mengantuk ini banyak faktor, salah satunya koridor jalan yang sempit. Nanti kita lihat bagaimana jam kerja, bagaimana masalah lain yang berkaitan dengan pengemudi," kata Soerjanto.
Baca juga: Buntut dari Kecelakaan Berulang, Transjakarta Bakal Lakukan Audit Keselamatan Bersama KNKT
Penulis : Baitur Rohman Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV