Ambruk akibat Erupsi Semeru, Jembatan Geladak Perak akan Dibangun Kembali dengan Struktur Berbeda
Update | 7 Desember 2021, 16:51 WIBLUMAJANG, KOMPAS.TV – Jembatan penghubung utama Kabupaten Lumajang-Kabupaten Malang, Geladak Perak, yang ambruk terdampak erupsi Gunung Semeru, akan dibangun kembali dengan struktur yang berbeda.
Penjelasan itu disampaikan oleh Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Hedy Rahadian, Selasa (7/12/2021).
Hedy mengatakan, Geladak Perak akan kembali dibangun di titik yang sama, namun dengan struktur bangunan yang berbeda.
Baca Juga: Satu Kuintal Sambal Pecel Disalurkan Untuk Pengungsi Erupsi Gunung Semeru
Ia berpendapat bahwa salah satu dugaan penyebab rusaknya Geladak Perak adalah pondasi yang menopang dari bawah sudah terkikis oleh terjangan lahar dingin.
Kondisi itu diperparah dengan pengaruh awan panas guguran.
Oleh sebab itu, nantinya pihak Kementerian PUPR akan melakukan konstruksi ulang pada struktur bangunan Jembatan Geladak Perak agar tidak bergantung pada pondasi bawah.
"Nanti akan kita ganti, konstruksinya akan kita balik, jadi ini runtuhnya kan bangunan bawah jadi kita nanti tidak akan gunakan pondasi di bawah, tapi sifatnya nanti melengkung ke atas," ujarnya seusai melakukan pemantuan di bekas runtuhan Geladak Perak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang.
Selain akan dibangun di lokasi yang sama, panjang dan lebar jembatan yang dibangun juga akan sama seperti Geladak Perak yang sebelumnya.
"Untuk titiknya tetep, bentangannya relatif sama, kecuali ada kebutuhan yang lain," kata dia, seperti dilansir laman resmi Pemkab Lumajang.
Terkait anggaran pembangunan kembali Jembatan Geladak Perak, Hedy memperkiraan membutuhkan biaya sedikitnya Rp100 miliar.
Sedangkan waktu yang diperlukan untuk pembangunan kembali sekitar satu tahun.
Baca Juga: Bantuan dari TNI dan PMI, Alat Berat dan Obat-obatan Dikirimkan untuk Korban Erupsi Gunung Semeru
"Membutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk proses pengerjaannya. Dan, total anggarannya Rp100 Milyar kira-kira,” terangnya.
Ia menambahkan, bahwa saat ini pihaknya telah melakukan perencanaan untuk membuat jembatan sementara agar semua proses penyaluran bantuan dan mobilitas warga bisa berjalan lancar.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV