Jangan Panik! BMKG Terus Amati Potensi Tsunami 8 Meter di Cilegon, Waktunya Sulit Diprediksi
Peristiwa | 2 Desember 2021, 13:42 WIBSERANG, KOMPAS.TV - Pemetaan terbaru Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menghasilkan, prediksi terkait potensi tsunami setinggi delapan meter di kawasan pesisir Kota Cilegon, Banten.
Namun, menurut Kepala Stasiun Geofisika Kelas I Tangerang Suwardi, kapan waktu terjadinya tsunami tersebut tidak dapat diprediksi.
Suwardi pun menekankan, kabar potensi tsunami di Cilegon tersebut hanya sebatas hasil pemetaan BMKG dengan maksud untuk membuat skenario apabil situasi terburuk itu terjadi.
"Tsunami di Cilegon potensi saja, dengan mengacu pada Pusat Gempa Nasional, gempa megathrust dengan magnitudo 8.7 di selatan Banten," jelas Suwardi dikutip dari Kompas.com, Kamis (2/12/2021).
Baca Juga: Penjelasan BMKG soal Bahaya Tsunami 8 Meter, BisaTerjang Cilegon hingga Selat Makassar Setiap Saat
Maka dari itu, Suwardi meminta kepada seluruh masyarakat supaya tetap tenang dalam menyikapi kabar tersebut dan terus berjaga-jaga mengingat ancaman tsunami bisa datang kapan saja.
"Tetap harapanya agar masyarakat teredukasi bahwa ancaman gempa bumi yang menimbulkan tsunami itu nyata ada. Maka perlu kesiapsiagaan masyarakat dalam menyikapi potensi tersebut," kata Suwardi.
Lebih lanjut, sebagai mitigasi bencana, BMKG pun telah memasang dua alat diseminasi informasi gempa bumi dan tsunami berupa sistem penerima peringatan atau warning receiver system (WRS).
Suwardi menyebutkan, saat ini sudah ada dua titik di Kota Cilegon yang telah dipasangi alat WRS tersebut.
Baca Juga: Gunung Api Bawah FC Laut di Lembata NTT Erupsi, Pengamat: Ada Potensi Tsunami
Pertama di kawasan Pelindo, Kecamayan Ciwandan, sedangkan yang kedua di Komunikasi Center, Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Cilegon.
"Untuk di Pelabuhan Merak belum ada WRS. Rencana, akan dipasang radar HF di sekitar Pelabuhan Merak dengan mengoptimalkan peralatan yang ada di BMKG untuk direlokasi," ujar Suwardi.
Sementara itu, sirine peringatan pun sudah dipasang di beberapa tempat, sepanjang pesisir Selat Sunda.
Tepatnya, di Pos Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Serang, Hotel Marbela, Kecamatan Pasauran, Kecamayan Labuan, dan Kecamatan Panimbang.
Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Fadhilah
Sumber : Kompas.com