> >

Selain Bersepeda ke Lokasi Upacara Hari Guru Nasional, Bupati Magetan Juga Turut Mengajar di Kelas

Sosial | 25 November 2021, 13:52 WIB
Bupati Magetan Suprawoto (kiri) memilih menggenjot sepeda dari kantornya menuju SMPN 1 Magetan untuk mengikuti upacara peringatan Hari Guru Nasional, Kamis (25/11/2021). (Sumber: KOMPAS.com/SUKOCO)

NGAWI, KOMPAS.TV - Beda dari biasanya, Bupati Magetan Suprawoto memilih bersepeda dari kantornya menuju lokasi upacara peringatan Hari Guru Nasional, Kamis (25/11/2021).

Usai upacara dan memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi di SMPN 1 Magetan, Jawa Timur,  Suprawoto melanjutkan kegiatannya dengan mengajar di kelas.

Menurut Suprawoto, tak mudah untuk menjadi seorang guru karena perlu dedikasi tinggi dan tanggung jawabnya pun besar. Meskipun, Suprawoto mengaku, memiliki pengalaman di bidang pendidikan.

"Kebetulan saya ini hobi mengajar, mulai dari menjadi guru SMP, bahkan jadi dosen sejak 1986," ungkap Suprawoto, dikutip dari Kompas.com, Kamis (25/11/2021).

Baca Juga: Nadiem Apresiasi Motivasi dan Semangat Guru di Indonesia semasa Pandemi

Lebih lanjut, Suprawoto juga mengajak setiap siswa yang diajar agar selalu menghormati guru-guru mereka, karena ada campur tangan mereka dalam pembentukan karakter anak.

"Tanggung jawab guru itu luar biasa karena dikasih amanah untuk 'mewarnai' anak. Tingkah laku anak ke depan itu sumbangsih guru," ujar Suprawoto.

Tak lupa, dalam kesempatan tersebut, Suprawoto juga turut memantau langsung penerapan protokol kesehatan selama pembelajaran tatap muka (PTM).

"Meski sudah PTM, saya tekankan untuk tetap melaksanakan protokol kesehatan," imbau Suprawoto.

Baca Juga: Hari Guru Nasional 2021: Sejarah Lahirnya PGRI hingga Diperingati Setiap 25 November

Selain itu, masalah minimnya guru di Magetan lantaran banyak yang sudah memasuki masa pensiun juga menjadi fokus Suprawoto

Setiap bulan, tidak kurang dari 25 guru di Magetan memasuki masa pensiunnya. Sementara, pada 2024, diperkirakan akan ada 1.000 guru yang pensiun.

Pihaknya telah berupaya menanggulangi kekurangan guru dengan mengalokasikan rekrutmen tenaga pendidik sebanyak 70 persen dari kuota.

"Saya pasti lihat kalau tanda tangan, siapa ini nanti yang ganti, karena yang pensiun dengan rekrutmen tidak sebanding," tandasnya.

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Kompas.com


TERBARU