Menggetarkan! Detik-Detik Bayi Lahir di Atas Perahu Karet TNI AL di Tengah Sungai Kapuas
Peristiwa | 20 November 2021, 06:40 WIBKAPUAS, KOMPAS.TV - Tepat di tengah Sungai Kapuas dan di atas perahu karet milik TNI Angkatan Laut, seorang bayi perempuan lahir dengan selamat.
Sebelumnya, Puskesmas Sekadau pada Jumat, sekitar pukul 07.00 pagi menerima telepon. Seorang warga di Dusun Teribang mengabarkan, ada seorang ibu yang ingin melahirkan anak pertamanya.
Pihak Puskesmas pun mengutus dua bidan yaitu Anastasia Regina dan Yohana. Keduanya diminta menjemput pasien yang hendak melahirkan di Puskesmas Sekadau.
“Saya sama Kak Yohana pergi, karena mikir ibu ini melahirkan anak pertama. Katanya sakitnya (kontraksi) sudah sering,” cerita Anatasia Regina, Bidan Puskesmas Sekadau seperti dikutip dari Antara.
Anastasia Regina dan Yohana pun bergegas menuju Dusun Teribang. Tapi untuk sampai ke Dusun Teribang yang tengah dilanda banjir, tentu tidak mudah. Banjir cukup tinggi, lebih dari 1 meter.
Untuk bisa ke Dusun Teribang, perlu perahu. Anastasia Regina dan Yohana pun mendapat bantuan dari TNI AL untuk bisa ke Dusun Teribang.
Baca Juga: Seorang Ibu Melahirkan di Atas Sampan Akibat Banjir di Sintang Kalbar
Sesaat sebelum berangkat, keluarga pasien kembali menghubungi. Dikatakan, Ibu yang akan melahirkan sudah mengalami pecah ketuban.
TNI AL pun memacu kecepatan menyusuri Sungai Kapuas.
Setibanya di Dusun Teribang, proses evakuasi pun dilakukan terhadap ibu hamil. Sejumlah Anggota TNI dengan sigap memapah sang Ibu menuju perahu karet.
Mereka bergegas membawa Ibu hamil itu ke ke Puskesmas Sekadau. Sebab, kondisi di Teribang tidak cukup aman untuk sang Ibu melakukan proses persalinan.
Kondisinya banjir. Ditambah, peralatan untuk persalinan tidak memadai.
Ibu hamil sudah dibaringkan di atas perahu karet TNI AL. Ia ditemani oleh suaminya, seorang kolega, bidan Anastasia Regina dan Yohana, serta tiga orang Anggota TNI AL.
Di perahu karet yang berbeda, Anggota TNI AL mengawal proses evakuasi.
Anastasia Regina dan Yohana langsung melakukan pemeriksaan terhadap Ibu hamil. Ternyata, Ibu hamil sudah mengalami bukaan cukup untuk melahirkan bayi. Tak hanya itu, ketuban sang Ibu juga sudah tidak ada.
“Sampai ke sana (Teribang) pasien sudah pembukaan lengkap. Diperiksa, ketubannya tidak ada lagi, terus kami bawa (evakuasi),” kata Anastasia.
Anastasia Regina dan Yohana dibantu TNI AL mempercepat proses evakuasi.
Tetapi, di tengah Sungai Kapuas, dalam derunya suara mesin perahu karet, sang Ibu menunjukkan tanda kontraksi yang hebat.
Anastasia dan Yohana memberikan instruksi kepada Ibu hamil. Proses persalinan pun berlangsung di atas Perahu Karet TNI AL.
Tidak mudah bagi Ibu hamil untuk mengeluarkan sang bayi, meski bukaan sudah cukup.
Anastasia pun membantu, mendorong bagian perut atas sang Ibu untuk mempercepat bayi keluar. Setelah beberapa saat, suara tangis bayi perempuan itu terdengar. Ya, Sang Ibu sudah melahirkan.
“Jadi Kowal nanti ya, Komandan Wanita Angkatan Laut," ucap Anggota TNI AL yang membantu di perahu karet.
Baca Juga: Ibu Hamil Melahirkan Bayi Perempuan di Tol Palikanci
Namun karena udara dingin, bayi perempuan itu mengalami asfiksia.
“Awalnya (bayi) nangis. Cuma karena dingin dan kami ndak ada bawa penghisap lendir karena tadi saking terburu-buru sampai lupa, jadi sempat asfiksia,” ucapnya.
Sesampainya di Sekadau, setelah perahu menepi, Yohana langsung membawa bayi perempuan itu ke Puskesmas Sekadau untuk mendapat penanganan lebih optimal.
Sementara Anastasia, masih harus membantu Ibu sang bayi mengeluarkan ari-ari di atas perahu karet.
“Bayinya duluan dibawa ke puskesmas karena posisinya asfiksia sedikit,” katanya.
Bersyukur, semua proses menegangkan itu dapat terlewati. Ibu yang melahirkan dalam pemulihan dan sehat. Begitu pun dengan bayi perempuan yang lahir dengan berat 3,2kilogram dan panjang 51 sentimeter.
Anastasia pun berterima kasih kepada Anggota TNI AL, karena sudah bekerja sama menolong warga yang memerlukan bantuan.
“Terima kasih kepada anggota TNI AL yang saat itu juga turut membantu hingga semuanya berjalan lancar,” ucapnya.
“Di dalam perahu itu kami seperti satu tim yang benar-benar berjuang untuk dua nyawa.”
Bagi Anastasia dan Yohana, membantu persalinan di tengah Sungai Kapuas adalah pengalaman pertamanya. Anastasia dan Yohana tentu tidak akan melupakan kesan itu.
“Itu adalah pengalaman pertama, rasanya bikin sport jantung iya, tapi sangat-sangat berkesan. Istilahnya menambah ilmu baru, mengasah ketrampilan menolong pasien di atas perahu dengan alat seadanya,” katanya.
Baca Juga: Tak Hanya Ngungsi di Hutan, Seorang Ibu Terpaksa Melahirkan di Atas Sampan
Penulis : Ninuk Cucu Suwanti Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV