Anies Bersyukur Ijtima Ulama MUI Digelar di Jakarta, Sebut Berkah bagi Ibu Kota
Agama | 10 November 2021, 10:24 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur Jakarta Anies Baswedan mengungkapkan rasa syukur ketika forum Itjima Ulama Majelis Ulama Indonesia (MUI) ke-7 digelar di Jakarta. Menurut Anies, hal ini merupakan keberkahan bagi warga ibukota.
Anies juga menyebut, suasana Jakarta yang sedang cerah dan kedatangan para ulama ini menjadi keberkahan tersendiri bagi kota Jakarta. Selain itu, Anies juga menyebut beberapa hal penting kenapa Jakarta menjadi simpul penting bagi kebangsaan.
“Alhamdulillah kami bersyukur, pada pagi yang cerah ini di Jakarta bersama-sama menghadiri Ijtima Ulama ketujuh yang Insya Allah kehadirannya akan membawa keberkahan di kota ini,” kata Anies Baswedan sebagaimana dikutip KOMPAS TV dalam pembukaan sebagaimana dikutip MUI TV.
Baca Juga: Di Forum Itjima Ulama MUI, Wapres Maruf Ajak Sukseskan Agenda Pemerintah
Lantas, apa alasan Anies menyebut Jakarta bakal dapat berkah karena forum tertinggi ulama dan Lembaga Fatwa se-Indonesia digelar kota yang dulunya bernama Batavia ini?
“Izinkan kami mengucapkan terima kasih, Jakarta dipilih tuan rumah Ijtima Ulama. Mengapa perlu kami garisbawahi soal tempat pertemuan? Karena di kota Jakarta inilah ketika berbicara soal kebangsaan, bangsa Indonesia diikat simpulnya di kota Jakarta,” ujarnya.
Mantan Rektor Universitas Paramadina, Jakarta, itu lantas menjelaskan soal tanggal 28 Oktober 1928 dan 17 Agustus sebagai penanda bangs aini juga digelar di Jakarta.
“Di kota ini simpul negara disusun dan diikat. Selamat datang di Jakarta,” ucapnya.
Forum Ijtima Ulama sendiri bakal digelar di Hotel Sultan di Jakarta Pusat dan akan digelar dari tanggal 9-11 November.
Ketua Panitia Panitia Ijtima Ulama Komisi Fatwa se-Indonesia KH Asrorun Niam Sholeh yang juga merupakan Ketua MUI Bidang Fatwa, menjelaskan, Ijtima ini akan membahas berbagai persoalan strategis kebangsaan, masalah fikih kontemporer, serta masalah hukum dan perundangan-undangan.
“Dalam forum ini akan dibahas masalah strategis kebangsaan di antaranya tentang dhawabith dan kriteria penodaan agama, jihad, dan khilafah dalam bingkai NKRI,” katanya di Jakarta, (8/1/2021),
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV