Dua Geng Pelajar di Bantul Sempat Bikin Surat Perjanjian Bermaterai sebelum Tawuran, Begini Isinya
Kriminal | 8 November 2021, 16:39 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV - Polres Bantul berhasil mengungkap kasus tawuran pelajar yang melibatkan dua geng sekolah, Stepiro dan Sase.
Tawuran pelajar yang terjadi di Jalan Ringroad Selatan, Plurungan, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul pada 29 September 2021 itu mengakibatkan seorang korban meninggal dunia dan satu orang masih menjalani perawatan.
Ada sebelas pelajar yang ditangkap dan menjadi tersangka dalam peristiwa tawuran pelajar ini. Polisi mulai menangkap pelaku pada 3 November 2021 setelah pihak korban melaporkan kejadian itu ke polisi.
Pelajar yang ditangkap berasal dari geng Stepiro, yakni yakni IS (18), NWSU (18), dan MNH (18), MFR (19), yang berperan menjadi fighter atau eksekutor.
Kemudian MYEP (18), WKR (18), ATK (18), RFS (18) yang berperan sebagai joki motor. Ada pula tiga anak di bawah umur yaitu JA (16), CA (16), dan ZFN (17) yang juga berperan sebagai joki motor.
“Geng ini saling tantang lewat media sosial WhatsApp, perawakilan geng pelajar pun bertemu dan menentukan jadwal bertempur,” ujar Kapolres Bantul AKBP Ihsan, Senin (8/11/2021).
Baca Juga: Transformasi Rahmet Ababil: Keresahannya sebagai Anak STM hingga Tawuran Pelajar
Setelah pelaku tertangkap satu per satu, polisi menemukan bukti sebuah surat perjanjian bermeterai Rp10.000 yang ditulis tangan dan ditandangani oleh perwakilan Stepiro dan Sase, dua geng pelajar itu.
Berikut isi surat perjanjian dua geng pelajar itu
Surat Perjanjian Stepiro 23 dan Sase 23
Kedua belah pihak menerangkan bahwa masing-masing pihak telah membuat persetujuan sebagai berikut
*Tidak boleh lapor kepada siapa pun
* Tidak boleh visum
*Menanggung risiko
*Jam 2 harus mulai star (ra teko kalah)
*Jongki tidak boleh dikenain
*No alumni
*Murni 023
*Kres ketemu di jalan tanggung sendiri
No lapor, no visum
Salah satu pelaku berinisial IS (18) membenarkan surat perjanjian itu. Ia yang datang sendiri ke rumah salah satu pelajar dari geng Sase.
Baca Juga: Viral! Tawuran Pelajar SMP di Karawang
IS mengaku baru pertama kali ikut tawuran dan surat itu dibuat agar tidak ada pihak yang melapor ke polisi. Menurut IS, peristiwa tawuran pelajar itu dipicu oleh salah satu temannya yang dikeroyok kelompok Sase.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV