> >

Kisah Mantan Kepala Desa yang Kesal Cabut Ratusan Tiang Penerangan Jalan Setelah Tak Lagi Menjabat

Peristiwa | 4 November 2021, 15:20 WIB
Suasana pencabutan tiang-tiang lampu penerangan jalan di Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah beberapa waktu lalu. (Sumber: DOKUMEN PEMDES GUWO)

PATI, KOMPAS.TV - Mantan Kepala Desa Guwo, Kecamatan Tlogowungu, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, bernama Sulhan merasa jengkel dituding berkinerja buruk serta korupsi saat masih menjabat.

Alhasil, ia yang kini sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala desa memutuskan untuk mencabuti satu per satu tiang lampu penerangan jalan yang ia wujudkan semasa kepemimpinannya dalam dua periode.

Baca Juga: Geruduk Kantor Desa Pakai Motor Berknalpot Bising, Warga Tuntut Kepala Desa untuk Mundur!

Aksi pencabutan tiang lampu penerangan jalan sudah dimulai sejak Selasa (26/10/2021). Hal itu diawali dengan terlebih dahulu memutuskan jaringan lewat orang-orang suruhannya.

Hingga Rabu (31/11/2021), dari 125 tiang beton setinggi 9 meter hingga 13 meter yang sebelumnya terpasang di Desa Guwo, kini sudah tercabut sekitar 100 tiang.

Adapun sisanya sebanyak 25 tiang penerangan akan terus dibedol menggunakan alat berat dan diangkut truk, kecuali kabel serta lampu yang memang hasil swadaya warga.

Baca Juga: Menteri LHK: Pembangunan Besar-besaran Era Jokowi Tak Boleh Berhenti atas Nama Deforestasi

"Hari ini sudah 100 tiang beton saya angkut pulang. Sisanya segera," kata Sulhan dikutip dari Kompas.com pada Kamis (4/11/2021).

Sulhan mengatakan aksi pencabutan tiang-tiang lampu penerangan jalan itu dilakukannya bukan karena dirinya kecewa telah kalah dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Guwo pada April 2021.

Namun, Sulhan mengaku sakit hati karena setelah Pilkades muncul kabar tak sedap yang diduga dari kubu lawan berisi fitnah memojokkan dirinya.

Baca Juga: Aipda PDH Minta Sekarung Bawang, Dirlantas Polda: Saya Minta Maaf Anggota Kami Lukai Hati Masyarakat

Ia dituduh telah melakukan korupsi dana desa. Selain itu, ia juga disebut tidak punya sumbangsih selama 12 tahun menjabat sebagai Kepala Desa Guwo.

"Saya sakit hati dituduh korupsi Dana Desa dan tidak punya sumbangsih selama 12 tahun menjabat. Padahal pemasangan 125 tiang lampu pakai dana pribadi saya. Per tiang habis Rp3 juta," ucap Sulhan.

"Inisiatif saya sendiri karena dulunya jalan gelap. Kalau Pilkades sih sudah legawa dan saya pun meminta pendukung saya untuk menerima dengan ikhlas."

Baca Juga: Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran Geram Anggota Polisi Minta Satu Karung Bawang: Blender!

Lebih lanjut, Sulhan mengaku dirinya sebenarnya tak sampai hati harus mencabut mencabut tiang-tiang lampu penerangan jalan di Desa Guwo.

Sebab, tiang-tiang penerangan jalan tersebut tentunya bermanfaat untuk banyak orang.

Hanya saja, setelah ditunggu-tunggu tidak ada juga itikad baik dari lawan politiknya, ia pun habis kesabaran.

"Sebetulnya saya kasihan warga. Pengennya selesai baik-baik toh saling memaafkan itu baik, namun tak ada itikad baik dari Kades Guwo sekarang. Bahkan Pak Kapolsek sudah saya minta mediasikan di rumah tapi dia tak datang," kata Sulhan.

Baca Juga: Instruksi Kapolda Metro, Polantas yang Minta Sekarung Bawang Resmi Dicopot dan Terancam Ditahan

"Tiang-tiang beton ini kan hak saya pribadi yang saya dirikan saat awal menjabat. Saya kan sudah usaha di bidang pemasangan tiang lampu penerangan sejak tahun 80-an."

Sementara itu Kades Guwo Sutaji mengatakan pencabutan tiang-tiang lampu penerangan jalan itumengakibatkan sejumlah titik akses jalan di Desa Guwo jadi minim pencahayaan.

Ia pun sudah musyawarah dengan warga desa untuk mencari solusi terkait hal tersebut. Hasilnya, sementara telah disepakati untuk melakukan pelelangan banda desa.

Baca Juga: Banjir Rendam Puluhan Rumah Warga Akibatkan Akses Penghubung Antar Desa Tak Bisa Dilalui

Adapun hasil lelang tersebut akan digunakan untuk merealisasikan pal atau tiang-tiang lampu penerangan jalan Desa Guwo.

"Hasilnya sekitar Rp 60 juta digunakan untuk membeli tiang-tiang penerangan jalan, namun tak setinggi dulu yang penting tidak lagi gelap," ujar Sutaji.

"Sebenarnya saya sudah utus perangkat untuk mendatangi Pak Sulhan, tapi belum ada kabar."

Baca Juga: DPRD Kalsel Imbau Pemdes Prioritaskan Dana Desa untuk Cegah Stunting

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Kompas.com


TERBARU