Pengisian Awal Air Bendungan Randugunting Ditargetkan November 2021
Sosial | 24 Oktober 2021, 20:47 WIBDiketahui, Bendungan Randugunting memiliki luas genangan 187,19 hektare dengan kapasitas tampung 14,42 juta m3.
Bendungan ini nantinya akan mengairi lahan pertanian di Kabupaten Blora dan Rembang melalui Daerah Irigasi (DI) Kedungsapen seluas 630 hektare, dengan pola tanam padi-padi-palawija.
Bendungan multifungsi ini juga dimanfaatkan untuk pengendalian banjir saat musim hujan dengan menahan laju air Sungai Banyuasin sebesar 81,42 m3 per detik.
Konstruksi Bendungan Randugunting didesain dengan tipe zonal inti tegak dengan tinggi 31 meter, panjang puncak 363,3 meter, dan lebar 10 meter. Progres pembangunan bendungan yang telah dibangun sejak tahun 2018 ini hingga 21 Oktober 2021 sudah mencapai 85,7% dengan masa kontrak berakhir November 2022.
Baca Juga: Warga Nagekeo NTT Tolak Pembangunan Bendungan Karena Akan Kehilangan Tempat Tinggal
Kepala BBWS Pemali Juana, Muhammad Adek Rizaldi, menambahkan selain fungsi irigasi dan pengendali banjir, Bendungan Randugunting yang berjarak sekitar 148 km dari Kota Semarang juga diproyeksikan untuk mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Blora sebesar 100 liter per detik dan Pati 50 liter per detik serta pengembangan pariwisata air dan agrowisata di Kabupaten Blora.
Sementara Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Bendungan Randugunting Wahyu Apri Yoga menjelaskan, proses pembangunan Bendungan Randugunting dilaksanakan dengan memberdayakan masyarakat sekitar untuk pekerjaan-pekerjaan yang tidak membutuhkan alat berat, misalnya menyusun batu urugan dan pembangunan fasilitas.
"Kami menggunakan skema Padat Karya Tunai (PKT) yang melibatkan masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan. Skema ini bertujuan untuk mengurangi angka pengangguran dampak dari Pandemi Covid-19," ujar Wahyu.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : Kompas TV