Dipicu Sesar Aktif Merapi-Merbabu, Berikut Catatan Sejarah Gempa Merusak di Salatiga dan Sekitarnya
Peristiwa | 23 Oktober 2021, 15:48 WIBDaryono mengatakan, wilayah Salatiga, Banyubiru, Bawen, dan Ambarawa berdekatan dengan sumber gempa sesar aktif, yaitu Sesar Merapi Merbabu dan Sesar Rawa Pening.
Oleh karena itu, perlu untuk dilakukan edukasi mitigasi gempa bumi seperti pentingnya membangun bangunan tahan gempa atau ramah gempa, serta memahami cara selamat saat terjadi gempa.
"Karena gempa kuat dapat terjadi kapan saja dari sumber gempa sesar aktif terdekat tersebut," ujar Daryono.
Baca Juga: Aktivitas Terkini Gunung Merapi dan Ile Lewotolok, Lebih dari 100 Gempa Guguran
Sementara episenter gempa yang terjadi dini hari tadi terletak pada koordinat 7,296 LS dan 110,38568 BT tepatnya di darat pada jarak 13 km arah Barat laut Kota Salatiga dengan kedalaman hiposenter 6 km.
Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa memiliki magnitudo 3,0 diikuti tujuh kali rentetan gempa susulan (aftershocks), dengan magnitudo 2,9 kemudian 2,5 selanjutnya 2,5 lalu 2,6 dan 2,1 serta 3,0 dan 2,7 yang terjadi pukul 6.44.56 WIB.
Hingga Sabtu pukul 6.00 WIB, belum ada laporan kerusakan bangunan sebagai dampak gempa.
Berdasarkan peta tingkat guncangan (shake map) BMKG, tampak bahwa dampak gempa berupa guncangan dirasakan di Ambarawa, Salatiga, Banyubiru, dan Bawen dalam skala intensitas II MMI. Artinya, guncangan dirasakan oleh orang banyak dan benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Daryono mengatakan, seluruh rangkaian rentetan gempa baik gempa utama (mainshock) dan tujuh gempa susulannya (aftershocks) berpusat di komplek Gunung Telomoyo.
Gunung Telomoyo adalah gunung yang terletak di wilayah Kabupaten Semarang dan Kabupaten Magelang. Gunung dengan ketinggian 1.894 mdpl itu merupakan gunung api yang berbentuk strato tetapi belum pernah tercatat meletus.
Baca Juga: BMKG: Gempa Bumi Magnitudo 5,3 yang Guncang Malang Tidak Berpotensi Tsunami
Penulis : Hedi Basri Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Antara