BMKG: 2 Bulan Lebih Tak Bakal Hujan, Waspadai Kekeringan Ekstrem di 5 Daerah NTT Ini
Peristiwa | 20 Oktober 2021, 17:31 WIBKUPANG, KOMPAS.TV - Stasiun Klimatologi Kupang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melaporkan, lima daerah di Nusa Tenggara Timur (NTT) masih mengalami Hari Tanpa Hujan (HTH).
Pelaksana Harian Kepala Stasiun Klimatologi Kelas II Kupang BMKG Carolina D. Rommer mengatakan, HTH tersebut masuk kategori ekstrem panjang.
Adapun kelima daerah di NTT yang masih mengalami HTH ekstrem panjang, yakni Kabupaten Lembata di sekitar Hadakewa; Kabupaten Rote Ndao di sekitar Busalangga; Kabupaten Sumba Timur di sekitar Kanatang, Lambanapu, dan Kamanggih; Kabupaten Sabu Raijua di sekitar Tardamu dan Daieko; serta Kabupaten Kupang di sekitar Oenesu.
Carolina kemudian meminta warga agar mewaspadai ancaman bencana kekeringan ekstrem yang tersebar pada lima daerah di NTT tersebut.
"Daerah-daerah terdampak HTH ekstrem panjang perlu mewaspadai dampak kekeringan ekstrem karena HTH lebih dari 60 hari," kata Carolina dikutip dari ANTARA, Rabu (20/10/2021).
Baca Juga: BMKG: Waspada Fenomena La Nina November Hingga Februari
Hal tersebut, lanjut dia, berkaitan dengan hasil pemantauan HTH Dasarian II Oktober 2021 di NTT.
Daerah terdampak HTH ekstrem panjang ini, kata dia perlu melakukan langkah antisipasi terhadap bencana kekeringan meteorologis.
Adapun langkah antisipasinya seperti menghemat pemakaian air bersih, mewaspadai kebakaran hutan dan kegiatan budidaya pertanian yang tidak membutuhkan banyak air.
"Berdasarkan analisis curah hujan pada Dasarian II Oktober, pada umumnya wilayah NTT mengalami curah hujan dengan kategori rendah (0-50 mm)," ungkapnya.
Namun, lanjut dia, di sebagian kecil Kota Kupang, Kabupaten Manggarai Timur, Kabupaten Ende, serta sebagian besar Kabupaten Sumba Barat mengalami curah hujan menengah (51-150 mm).
Sementara prakiraan peluang curah hujan pada Dasarian III Oktober, kata dia diketahui bahwa umumnya wilayah NTT memiliki peluang hujan lebih kecil dari 20 mm sebesar 61-100 persen.
Baca Juga: Waspada, BMKG Peringatkan Fenomena La Nina di Indonesia Jelang Akhir Tahun 2021
Penulis : Isnaya Helmi Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Antara