Gus Yahya dan Said Aqil Dinilai Layak Jadi Ketum PBNU, Siapa Bakal Dipilih oleh Para Nahdliyin?
Agama | 9 Oktober 2021, 11:22 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gelaran Muktamar organisasi Islam Nahdlatul Ulama yang akan digelar akhir tahun 2021 ini di Lampung memunculkan beberapa nama kandidat yang dinilai layak jadi ketua umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Paling tidak, ada dua nama yang dianggap paling potensial dan layak jadi ketua.
Dua orang itu adalah petahana KH Said Aqil Siradj dan Gus Yahya. Nama pertama adalah petahana dan nama kedua saat ini menjadi Katib Aam (sekretaris) Nahdlatul Ulama.
“Ada Gus Yahya, Kiai Said, Gus Baha, misalnya, itu nama-nama yang memang layak menduduki jabatan itu. Kiai Marzuki juga dibicarakan," tutur KH Fahmy Akbar Idries, ketua PWNU Yogyakarta, saat dihubungi di Yogyakarta, Jumat (8/10/2021), seperti dikutip Antara.
Untuk nama Gus Baha, misalnya, tercatat sebagai salah satu dewan syuriah (pertimbangan) dalam struktur kepengurusan PBNU. Ada kemungkinan juga tidak akan maju atau dicalonkan sebagai calon ketua PBNU.
Bisa jadi justru dicalonkan sebagai Rais Aam, yang sekarang diamanahkan kepada KH Miftachul Akhyar.
Hal itu didasari sebuah kebiasaan di NU jika seseorang ulama berada di posisi Syuriah jarang dicalonkan jadi Ketua Tanfidziyah (ketua pelaksana harian organisasi-red), melainkan bisa jadi diusulkan menjadi salah satu calon Rais Aam, pemimpin tertinggi dalam organisasi NU. Ketua Umum adalah jabatan untuk Tanfidziyah.
Baca Juga: Muktamar Akhir 2021, Berikut Sederet Nama yang Dijagokan Sebagai Calon Ketum PBNU
Berdasarkan hal itu juga, nama Gus Yahya dan KH. Said Aqil Siradj dianggap paling potensial untuk bersaing dan diusulkan jadi ketua.
Apakah Gus Yahya dan KH Said Aqil bersaing?
Kata Fahmy Idries, satu hal yang pasti, tidak ada pertentangan antara para ulama ini untuk menduduki jabatan. Tidak ada persaingan seperti halnya para politisi maupun di organisasi lain yang seolah berebut jabatan ketua.
Warga Nahdliyin pun juga begitu, tidak ada pertentangan seolah mana yang baik atau buruk.
Penulis : Dedik Priyanto Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV