Heboh Puluhan Anak Muda di Garut Diduga Terpapar NII, Lurah: Anggap Indonesia Pemerintahan Thogut
Peristiwa | 9 Oktober 2021, 05:42 WIBGARUT, KOMPAS.TV— Lurah Sukamentri, Garut, Suherman angkat bicara terkait sejumlah warganya yang diduga terpapar paham radikalisme karena sempat berbaiat kepada Negara Islam Indonesia (NII). Tak hanya orang dewasa, sejumlah anak muda berusia 15-20 tahun diduga terpapar ajaran NII tersebut.
Menurut Suherman warga dan keluarga yang anaknya diduga sempat dibaiat NII melapor ke kelurahan untuk melakukan musyawarah bersama para tokoh dan Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Dari musyawarah yang digelar di Kantor Desa Sukamentri, seorang pria terduga pengajak puluhan warga tersebut kemudian berkomunikasi dengan sejumlah tokoh agama.
Dalam musyawarah tersebut terduga memaparkan pemahamannya bahwa pemerintahan Indonesia saat ini merupakan pemerintahan yang thogut.
Baca Juga: Densus 88 Antiteror Polri Mulai Selidiki Puluhan Warga Diduga Terpapar NII di Garut
"Dia bilang dari hasil kajian dirinya pemerintahan saat ini merupakan pemerintahan yang jahiliah atau thogut," ungkap Suherman.
Ia menjelaskan ada 59 orang yang diajak untuk mengikuti paham radikal dengan mengucapkan syahadat baru. Namun, menurutnya, puluhan orang tersebut merupakan korban dari pencatutan.
"Waktu kami cek satu per satu yang puluhan orang tersebut, mereka mengaku tidak tahu apa-apa. Istilahnya dicatut sama yang bersangkutan," tutur dia.
Pihak kelurahan, sebut Suherman, saat ini belum mengetahui asal muasal anak-anak dan remaja tersebut terpapar paham radikalisme.
"Kami bekerja sama dengan Polres Garut untuk menyelidiki dan TP2TP2A untuk memulihkan anak ini," kata Suherman.
Baca Juga: Puluhan Warga Garut Diduga Dibaiat NII
Sementara itu, seperti diberitakan Kompas TV sebelumnya, Detasemen Khusus (Densus) 88 Polri sudah mulai terjun menyelidiki dugaan puluhan anak muda terpapar NII di Garut, Jawa Barat tersebut.
Kepala Bagian (Kabag) Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Pol Aswin Siregar menyebutkan penyidik tengah mengumpulkan informasi untuk mengetahui detail terkait kasus tersebut.
"Kita sudah monitor kejadian ini dan sedang mengumpulkan informasi yang lebih detail," kata Aswin.
Aswin menuturkan kasus ini masih dalam tahap penyelidikan tim Densus 88. Nantinya, penyidik baru akan menyikapi langkah hukum setelah mengetahui detail kasus tersebut.
Baca Juga: Korban Baiat NII di Garut Akan Dibina oleh Forkopimda
Penulis : Gading-Persada
Sumber : Tribunnews