> >

Mengungsi ke Gunung Setelah Gempa, Warga Tehoru dan Teluti di Maluku Tengah Waspada Tsunami

Peristiwa | 5 Oktober 2021, 01:49 WIB
Ilustrasi gempa bumi. (Sumber: Shutterstock)

AMBON, KOMPAS.TV - Waspada akan bahaya tsunami, sejumlah warga Kecamatan Tehoru dan Teluti, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, berbondong-bondong mengungsi ke daerah pegunungan.

Keputusan untuk mengungsi ke tempat yang lebih tinggi itu disebabkan sebelumnya telah terjadi gempa berkekuatan 5,3 magnitudo, Senin (4/10/2021) pukul 23.28 WIT.

Warga yang panik karena guncangan gempa tersebut sangat kuat terasa lantas memilih meninggalkan rumah mereka.

"Saat ini banyak warga Tehoru yang telah mengungsi ke pegunungan dan lokasi ketinggian," ungkap Sekretaris Desa Tehoru Subhan Kinlihu, dikutip dari Kompas.com, Senin.

Baca Juga: Mengapa Gempa Bumi Sering Terjadi di Malam Hari? Kebetulan atau Ada Alasan Ilmiah?

Subhan menyampaikan, umumnya warga yang mengungsi adalah perempuan, anak-anak, dan orang tua, dengan membawa beberapa barang berharga mereka.

"Banyak sekali yang sudah mengungsi ke pegunungan, mereka juga membawa barang-barang (berharganya)," ujar Subhan.

Menurut pengakuan salah seorang warga setempat, Abu, keluarganya terpaksa mengungsi lantaran takut tsunami kembali terjadi di desa tersebut.

Sebelumnya, pada 16 Juni 2021, gempa berkekuatan 6,1 magnitudo sempat mengguncang Kecamatan Tehoru hingga menyebabkan banyak rumah warga mengalami kerusakan.

Beberapa saat setelah gempa besar itu, gelombang tsunami setinggi 0,5 meter pun datang menyapu daerah pesisir di sepanjang desa tersebut.

"Kami dan banyak warga di sini sudah ke gunung karena takut gempa susulan dan tsunami," tutur Abu.

Baca Juga: Dosen UGM Rancang Rumah Tahan Gempa, Begini Detailnya

Sementara itu, BMKG telah mengeluarkan pengumuman bahwa gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Kendati demikain, Abu tak dapat memungkiri bahwa kekhawatiran tetap ada dalam diri setiap warga karena gempa yang terbaru terjadi pada malam hari.

"Apalagi ini malam hari, kami tidak menginginkan (tsunami) itu. Tapi, kalau sesuatu terjadi, ini sangat berbahaya. Jadi, sebaiknya kami ikhtiar saja (mengungsi)," ujar Abu.

Sebagai informasi, gempa yang terjadi Senin malam ini berada pada titik koordinat 3.53 Lintang Selatan dan 129.64 Bujur Timur, dengan kedalaman 10 kilometer di bawah permukaan laut.

Pusat gempa tersebut berjarak sejauh 23 kilometer sebelah tenggara dari Kecamatan Tehoru atau 67 km bagian selatan Kobisonta.

Sejauh ini belum ada laporan resmi mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa tersebut.

 

 

Penulis : Aryo Sumbogo Editor : Hariyanto-Kurniawan

Sumber : Kompas.com


TERBARU