> >

"Itu Pegawai Saya, Meskipun Dia Pegawai Rendahan Tapi Manusia Juga, Saya Tersinggung"

Peristiwa | 3 Oktober 2021, 13:35 WIB
Gubernur Gorontalo Rusli Habibie saat diwawancarai wartawan, Jumat (1/10/2021). (Sumber: Pemprov Gorontalo)

GORONTALO, KOMPAS.TV - Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengingatkan Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma untuk menjaga sikap di depan rakyat. Terlebih, ketika berkunjung ke kampung orang.

Rusli mengatakan demikian buntut sikap Risma yang marah-marah terhadap petugas pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) Gorontalo saat rapat mengenai distribusi bantuan sosial atau bansos.

Baca Juga: Mensos Risma Marahi Petugas PKH Gorontalo Saat Rapat: Tak Tembak Kamu!

Menurut Ruslie, seseorang emosi merupakan hal yang wajar. Namun demikian, dia tak mentolerir sikap Risma yang marah membentak-bentak sambil menunjuk-nunjuk di depan masyarakat.

“Boleh lah emosi tapi jangan kelakuan seperti itu dong. Itu pegawai saya meskipun dia pegawai rendahan tapi manusia juga," kata Rusli usai menghadiri acara Survei Indeks Kepuasan Masyarakat Terhadap Kinerja Pemerintah bertempat di Hotel Maqna, Jumat (1/10/2021).

Rusli mengaku merasa tersinggung dengan sikap Risma yang marah-marah kepada warganya. Gubernur Rusli menilai sikap Mensos Risma tidak patut ditiru.

Alasannya, karena selain sebagai seorang ibu, Risma juga merupakan seorang pejabat publik yang mengemban amanah sebagai Menteri Sosial.

Baca Juga: Gubernur Gorontalo Tersinggung Risma Marahi Warganya hingga Ancam Tembak: Saya Enggak Terima

"Saya alumni STKS, tahun 80-an sudah kenal menteri Nani Soedarsono, para Dirjen tapi tidak ada yang sikapnya begitu. Saya tersinggung, saya enggak terima," ucap Rusli.

Menurut Rusli, sikap Risma yang kerap marah-marah telah memberikan contoh buruk bagaimana seorang pejabat negara bersikap.

“Pangkat, jabatan harus kita jaga. Tidak ada artinya pangkat ini semua kita tinggalkan. Kalaupun toh dia salah ya dikoreksi,” ujarnya.

Adapun kemarahan Risma dipicu ketika salah satu pendamping PKH menjelaskan ada warganya yang terdata, tapi saldonya kini tidak pernah lagi terisi.

Baca Juga: Gubernur Gorontalo Minta Presiden Jokowi Evaluasi Risma karena Sering Ngamuk

“Pendamping PKH itu menyampaikan kepada ibu menteri ada nama-nama ini saldonya kosong karena informasinya sudah dicoret. Itu yang bikin naik darahnya,” ujar Rusli.

Namun begitu, Rusli mengaku prihatin dan tak menyangka respons Risma selaku Menteri Sosial bisa seperti itu.

“Saya saat melihat video itu sangat prihatin. Saya tidak memprediksi seorang ibu menteri, sosial lagi, memperlakukan seperti itu. Contoh yang tidak baik,” ucap Rusli.

Karena itu, Rusli meminta secara khusus kepada Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk mengevaluasi Menteri Sosial Tri Rismaharini.

Baca Juga: Risma Kembali Marah-marah, Pengamat Politik: Jokowi Sebaiknya Evaluasi dan Reshuffle Menteri Risma

Menurutnya, evaluasi tersebut perlu dilakukan Presiden Jokowi karena mantan Wali Kota Surabaya itu selalu emosional dalam banyak kesempatan.

“Tolonglah, mumpung Pak Presiden juga bisa lihat di YouTube, di mana-mana karena sudah ribut. Memperingati stafnya karena seperti itu,” kata Rusli.

Adapun sikap Risma yang marah-marah kepada warganya itu, Rusli mengaku baru mengetahuinya belakangan setelah diberi tahu.

Sebab, ketika Risma berkunjung ke Gorontalo Rusli tak ikut mendampinginya karena sedang mendampingi Menteri Koordinatir Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto ke Kabupaten Boalemo.

Baca Juga: Mensos Tri Rismaharini Datang ke Lokasi Bencana Banjir dan Tanah Longsor

Sebelumnya, Menteri Sosial Tri Rismaharini alias Risma terekam dalam video sedang marah-marah saat rapat membahas distribusi bantuan sosial atau bansos bersama sejumlah pejabat di Gorontalo.

Rekaman video Risma sedang marah-marah tersebut kemudian viral setelah diunggah ke media sosial.  Adapun rapat itu diketahui berlangsung pada Kamis (30/9).

Berdasarkan informasi, kemarahan Risma dipicu karena perbedaan laporan mengenai data Program Keluarga Harapan (PKH) Gorontalo dengan yang disampaikan pejabat Kemensos.

Kemarahan Risma semakin memuncak karena ada data penerima PKH yang dicoret sebagai Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dari Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) karena saldo rekeningnya 0 rupiah.

Baca Juga: Mundur dari Partai Ummat Bentukan Amien Rais, Neno Warisman Milih Ngurus Anak

Pejabat Kemensos yang hadir dalam rapat itu mengatakan bahwa pihaknya tidak pernah mencoret data KPM PKH.

Risma yang berada di ruangan sama, sontak langsung memarahi petugas PKH Gorontalo yang juga ikut dalam rapat tersebut.

"Jadi bukan kita coret, ya. Tak tembak kamu ya, tak tembak kamu," kata Risma dalam video tersebut yang dikutip dari akun Twitter @numadayana pada Jumat (1/10).

Baca Juga: Gubernur Gorontalo Tersinggung Gara-Gara Mensos Risma Marah ke Warganya karena Urusan Data

 

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV/gorontaloprov.go.id


TERBARU