> >

Pencarian Hari Kedua, Korban Tenggelamnya KLM Tirta Mulia Belum Ditemukan

Peristiwa | 20 September 2021, 19:27 WIB
Dua orang hilang akibat kecelakaan laut yang menimpa kapal KLM Tirta Mulya GT 142 pada Minggu (19/9/2021). (Sumber: Antara/Yuniati Jannatun Naim)

BATAM, KOMPAS.TV – Pencarian korban dalam tenggelamnya kapal KLM Tirta Mulia GT 142 di perairan Batu Ampar, Kota Batam, pada Minggu, (19/9/2021), belum membuahkan hasil.

Pelaksana harian (Plh) Kepala Kantor SAR (KKS) Tanjungpinang, Miswadi, menjelaskan hasil pencarian pada hari kedua (H2), Senin (20/9/2021).

Pencarian hari kedua dimulai pada pukul 07.00 WIB, melibatkan Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Batam bersama Tim SAR Gabungan.

“Pencarian H2 dibagi menjadi dua search rescue unit (SRU),” jelasnya melalui pesan Whatsapp.

SRU I terdiri dari Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Batam bersama Polair. Tim ini melakukan pencarian dengan menyisir sekitar lokasi tenggelamnya kapal menggunakan peralatan yang dimiliki oleh masing-masing instansi.

Sementara, SRU II terdiri dari Tim Rescue Pos Pencarian dan Pertolongan Batam Bersama Tim SAR Gabungan.

“Melaksanakan pencarian menyelam dan menelusuri dalam kapal yang diduga korban tersangkut,” lanjutnya.

Baca Juga: Kapal Kayu Tenggelam di Batam, Dua Korban Belum Ditemukan

Pencarian dilakukan hingga pukul 17.45 WIB dengan hasil nihil. Tim pencari pun menghentikan sementara pencarian dan kembali ke pangkalan.

“Pencarian akan dilanjutkan esok hari pada pukul 07.00 WIB.”

Diberitakan sebelumnya, Kapal KLM Tirta Mulya GT 142 mengalami kebocoran dan tenggelam di Perairan Batu Ampar, Kota Batam.

Kecelakaan laut itu mengakibatkan dua orang hilang dan satu lainnya selamat.

Berdasarkan data Basarnas Tanjungpinang, identitas kedua korban yang belum ditemukan adalah Andi Abdul Gani dan Sopyan.

Baca Juga: Minibus Hanyut dan Tenggelam Saat Sebrangi Sungai Konaweha, 3 Orang Meninggal Dunia

Kapal KLM Tirta Mulya GT 142 yang terbuat dari kayu tersebut milik Sudirman. Saat kejadian kapal tersebut memuat 14.000 sak semen atau seberat 700 ton.

Kapal itu dinakhodai oleh Nurdin, Kepala Kamar Mesin (KKM) Ahmad, Mualim I Andi Abdul Gani, Mualim II Sumadi, juru mudi Husen, dan juru masak Hasim.

Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Edy-A.-Putra

Sumber : Kompas TV


TERBARU