Jadi Korban Penyerangan KKB di Papua, Empat Nakes Ini Masih Jalani Perawatan di RS
Berita daerah | 19 September 2021, 07:09 WIBPAPUA, KOMPAS.TV- Usai turut menjadi korban penyerangan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) lalu, empat orang tenaga kesehatan (nakes) diketahui masih menjalani perawatan di Rumah Sakit (RS) Marthen Indey, Jayapura hingga saat ini.
Kepala Rumah Sakit (Karumkit) TK ll Marthen Indey Kolonel Ckm dokter I Ketut Djulijasa, mengatakan dari sembilan nakes yang awalnya di rawat kini tinggal empat orang.
“Sebelumnya sembilan, tapi sekarang tinggal empat yang masih dirawat secara intensif,” kata Ketut dalam rilis yang diterima Tribun-Papua.com, seperti dikutip Kompas.tv, Minggu (19/9).
Berbeda dengan empat nakes yang masih menjalani perawatan, lima nakes lainnya sudah dipulangkan ke keluarganya.
“Lima orang nakes yang mengalami luka ringan setelah dilaksanakan pemeriksaan secara intensif dan kemarin atas permintaan sendiri sudah kembali ke rumah sanak famili yang berada di Jayapura,” ujarnya.
Baca Juga: Penjelasan Danrem 172 soal Motif KKB Serang Nakes di Distrik Kiwirok
Terkait dengan penangangan terhadap para korban yang masih dirawat, I Ketut Djulijasa menyebut pihaknya juga berusaha menangani kondisi psikis para korban yang tampak masih trauma.
"Selain memberikan pengobatan secara fisik, kami juga memberikan terapi psikologis kepada para korban,” ungkap dia.
BNPT Mengutuk Keras
Terpisah, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol Boy Rafli Amar mengutuk keras kejadian penyerangan KKB terhadap para nakes.
"BNPT mengutuk aksi-aksi kekerasan seperti itu dan turut berbelasungkawa terhadap tenaga kesehatan yang gugur dalam insiden tersebut," ujar mantan Kepala Divisi Humas Polri ini, Sabtu (18/9).
Baca Juga: Ketua MPR Pertanyakan Sikap Aktivis HAM yang Diam Saat Nakes Jadi Korban Serangan KKB
Boy Rafli mengaku pernah berkunjung ke Timika, Papua guna mengecek kondisi keamanan disana. Menurutnya, penetapan KKB di Papua sebagai kelompok teroris, tidak menutup pendekatan humanis oleh pemerintah dalam mengatasi konflik yang cukup intens terjadi di Bumi Cendrawasih belakangan ini.
Untuk itu, ia menilai perlu adanya peningkatan kerja sama dengan seluruh aparat penegak hukum seperti TNI/Polri di kawasan tersebut, agar KKB Papua tidak lagi memiliki ruang gerak yang luas.
"Koordinasi antar penegak hukum yang ada di Papua sangat diperlukan untuk dapat mengusut tuntas dan terus melakukan upaya penangkapan terhadap mereka yang terlibat," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah fasilitas umum, termasuk Puskesmas di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, dibakar oleh KKB.
Baca Juga: Kisah Pilu Nakes yang Menjadi Korban dalam Serangan KKB di Kiwirok
Setidaknya ada lima orang tenaga kesehatan yang awalnya dilaporkan hilang, kemudian ditemukan dalam kondisi luka-luka. Satu nakes diketahui juga gugur akibat serangan KKB tersebut.
Penulis : Gading-Persada
Sumber : TribunPapua.com