Jangan Sepelekan 5 Tanda Anak Alami Stres kala Pandemi
Kesehatan | 12 September 2021, 05:30 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV – Pandemi dan keterbatasan yang diakibatkan olehnya dapat menyebabkan stres pada sebagian orang. Bahkan, stres bukan hanya dapat terjadi pada orang dewasa saja.
Anak-anak juga berpotensi dan bisa mengalami kondisi stres. Penyebabnya pun beragam, mulai dari sejumlah peristiwa yang dialami, kecemasan tentang sekolahnya, hingga kecemasan akibat teman sepermainan.
Sebaiknya orang tua membiasakan diri memperhatikan perubahan-perubahan yang terjadi pada buah hati mereka.
Dengan cepat merespons dan memperhatikan perkembangan anak, risiko akibat stres berkepanjangan dapat dicegah.
Ada sejumlah gejala yang sering ditunjukkan oleh anak-anak saat mereka mulai stres. Misalnya, perasaan yang berubah-ubah dan tidak stabil, sakit kepala, bahkan gangguan ingatan.
Melansir Nakita.id, Firesta Farizal, M.Psi., Psikolog Klinis Anak dan Remaja sekaligus Direktur Klinik Mentari Anakku, menjelaskan, efek dari stres tidak selalu negatif, tetapi juga ada stres positif.
"Perlu diluruskan, stres itu kan tekanan, jadi tidak melulu efeknya jadi negatif. Di psikologi ada yang namanya eustress atau stres positif yang akhirnya memunculkan sesuatu yang positif," kata Firesta.
"Misalnya kita besok mau ujian, begitu terus, akhirnya kita tahu besok kita mau ujian. Tekanan atau stres ini memunculkan sesuatu hal yang positif, tapi memang kadang-kadang ada kondisi-kondisi tertentu yang akhirnya sulit kita memberikan dampak negatif," lanjut Firesta.
Dia juga menyebut beberapa hal yang bisa diperhatikan oleh orang tua agar lebih peka bahwa anak sedang mengalami stres.
Baca Juga: Anjasmara Ungkap Manfaat Yoga Bisa Membantu Atasi Stres
Berikut tanda-tanda yang harus diperhatikan orang tua pada anak mereka:
Perubahan Signifikan
Biasakan untuk memperhatikan perilaku anak. Jika ada perubahan yang signifikan, seperti suka menyendiri dan kurang berinteraksi dengan keluarga, bisa jadi itu pertanda anak mulai stres.
Reaksi emosi
Perubahan lain yang bisa menjadi penanda bahwa anak sedang stres adalah reaksi emosi anak. Jika anak lebih mudah tersinggung, mudah marah, sampai mudah menangis, jangan ragu untuk menanyakannya.
Kemunduran Perkembangan
Hal lain yang juga harus diperhatikan adalah kemunduran perkembangan pada anak. Kemunduran ini bisa muncul akibat stres pada anak.
Contoh perbuatan yang mudah terlihat adalah kebiasaannya, seperti tidak pernah menggigit jari kemudian menjadi suka menggigit jari.
Baca Juga: Meditasi Jadi Salah Satu Cara Atasi Stres di Masa Pandemi
Kondisi Psikosomatis
Jangan remehkan jika anak mengeluh sedang sakit kepala, pusing, atau mual, tetapi semua hasil pemeriksaan menunjukkan normal saat diperiksakan ke dokter.
Kondisi ini yang memengaruhi fisik yang disebabkan oleh keadaan psikologis anak.
Aktivitas Terganggu
Perhatikan pula kebiasaan harian anak. Jika ada gangguan aktivitas, seperti tidak nafsu makan, susah tidur atau tidur sering terbangun, sering mimpi buruk, dan lain-lain, segera periksakan anak.
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana Editor : Vyara-Lestari
Sumber : nakita.grid.id