Anggota TNI Diduga Bunuh Diri Terjun dari Jembatan Suramadu, Ini Pesan Menyentuh untuk Anak Istrinya
Peristiwa | 8 September 2021, 21:41 WIBSURABAYA, KOMPAS.TV - Seorang anggota TNI AL bernama Widodo nekat mengakhiri hidupnya dengan cara terjun dari Jembatan Suramadu, Jawa Timur.
Aksi diduga bunuh diri yang dilakukan oleh pria berusia 53 tahun itu terjadi pada Senin (6/9/2021) malam.
Baca Juga: Depresi, Ayah Racuni 2 Anaknya dan Coba Bunuh Diri
Sebelum bunuh diri, Widodo semula mengendarai sepeda motor Honda Beat warna hitam berpelat nomor L 5625 FE menuju Jembatan Suramadu.
Sesampainya di lokasi, korban kemudian meninggalkan motor yang ditumpanginya itu di pinggir jalan dalam kondisi lampu dan riting kiri menyala.
Setelah itu, sang pemilik motor nekat menceburkan diri ke laut. Widodo diduga terjun dari Jembatan Suramadu sekitar pukul 20.00 WIB.
Baru pada keesokan harinya atau pada Selasa (7/9/2021), Widodo ditemukan dalam kondisi tak bernyawa sekitar pukul 09.15 WIB oleh tim SAR gabungan.
Jenazah Widodo terapung di perairan sekitar Jembatan Suramadu pada posisi koordinat 7° 11.068’ S 112° 46.505’ E.
Baca Juga: Bom Bunuh Diri di Pakistan Tewaskan Tiga Orang, Taliban Pakistan Diyakini Pelakunya
Peristiwa bunuh diri tersebut dikuatkan oleh temuan polisi berupa sebuah surat wasiat dan dompet yang dibawa oleh korban.
Namun demikian, Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya AKP Giadi Nugraha belum dapat memastikan kejadian yang diduga bunuh diri tersebut.
"Masih kami cek, infromasinya begitu (bunuh diri). Ini masih kami cek dulu," katanya dikutip dari SURYA.co.id pada Rabu (8/9/2021).
Saat ini, kata Giadi, sepeda motor dan barang-barang milik korban yang ditinggalkan telah diamankan di pos polisi Suramadu.
Hasil temuan kepolisian mengungkapkan bahwa korban Widodo merupakan anggota TNI AL yang bertugas di kesatuan Rumah Sakit Angkatan Laut Dr Ramelan Surabaya.
Baca Juga: Polisi Tangkap Terduga Provokator Kericuhan Suramadu
Giadi menuturkan, pihaknya masih berkoordinasi dengan pihak POM AL untuk melakukan penyelidikan atas kasus bunuh diri tersebut.
"Kami koordinasi dengan Pom AL dulu. Sementara jasad korban sudah ditemukan dan dievakuasi ke Rumah Sakit," ucapnya.
Kepala Kantor SAR Surabaya Hari Adi Purnomo mengatakan selain meninggalkan motor dan surat wasiat, Widodo juga meninggalkan sejumlah barang lainnya.
"Selain motor juga ditemukan sepatu, helm, kunci, kartu identitas dan sebuah surat wasiat," kata Hari saat dikonfirmasi.
Hari menjelaskan, untuk menemukan jasad Widodo, pihaknya mengerahkan satu tim operasi yang beranggotakan lima personel ABK.
Baca Juga: TNI Tangkap 2 KKB Beserta 5 Senjata Api yang Dilengkapi Pelontar Granat, Berawal dari Perahu Rusak
Mereka menyisiri laut menggunakan satu unit RIB, didukung dengan sejumlah peralatan pertolongan dan dibantu oleh semua pihak terkait di wilayah Pelabuhan Tanjung Perak.
Selanjutnya, jenazah korban yang telah ditemukan dibawa ke Dermaga Distrik Navigasi Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
Adapun isi surat wasiat yang ditulis Widodo sebelum mengakhiri hidupnya diketahui ditujukan kepada istri dan anak-anaknya.
Ia meminta maaf kepada istri dan keempat anaknya karena menganggap tak bisa menjadi imam yang baik.
Walaupun begitu, ia berharap anak-anaknya dapat tumbuh secara baik meski tanpa ada Widodo di sampingnya. Berikut penggalan surat wasiat Widodo :
Baca Juga: Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto Naikkan Pangkat 25 Perwira Tinggi, Ini Nama-namanya
Buat mama dan anak-anakku
Maafkan Papa, selama mendampingimu belum bisa membuat Mama bahagia.
Terima kasih sudah memberikan anak-anak yang hebat
Jadilah ibu yang baik bagi anak-anak kita.
Papa telah gagal jadi imammu.
Papa bukan imam yang baik Aku titip ke-4 anakku, anak-anak kita.
Semua ini papa putuskan karena papa tak pantas mendampingimu dan membesarkan anak-anak kita.
(Rumah kita tak pantas untukku)
Untuk anak-anakku, maafkan Papa ya sayang.
Kalian harus jadi orang-orang hebat meski tanpa papa di tengah-tengah kalian
Selamat tinggal semuanya.
Baca Juga: TNI AL Tangkap Kapal Tanker Berbendera Panama di Perairan Batam
Kontak Bantuan
Bunuh diri bisa terjadi di saat seseorang mengalami depresi dan tak ada orang yang membantu.
Jika Anda memiliki permasalahan yang sama, jangan menyerah dan memutuskan mengakhiri hidup. Anda tidak sendiri.
Layanan konseling bisa menjadi pilihan Anda untuk meringankan keresahan yang ada.
Untuk mendapatkan layanan kesehatan jiwa atau untuk mendapatkan berbagai alternatif layanan konseling, Anda bisa simak website Into the Light Indonesia di bawah ini:
https://www.intothelightid.org/tentang-bunuh-diri/hotline-dan-konseling
Baca Juga: Kapolda Papua Barat Sebut Penyerangan Pos Koramil Kisor yang Tewaskan 4 TNI AD Sudah Direncanakan
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Fadhilah
Sumber : Surya.co.id/Tribunnews.com