Yogyakarta Belajar dari Bursa Turki untuk Jadi Kota Warisan Dunia UNESCO
Berita daerah | 25 Agustus 2021, 19:18 WIBDirektur Eksekutif, Lembaga Kebudayaan Embun Kalimasada, Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia (YBW UII) Hadza Min Fadhli Robby memaparkan, untuk mendapatkan status situs warisan dunia UNESCO ada tiga faktor utama yang ikut menentukan. Pertama, perlu adanya sinergitas aktor, baik pemerintah, masyarakat sipil, serta aktor-aktor terkait.
Baca Juga: Detik-detik 1.100 Ibu Hamil di Yogyakarta Terima Vaksin Covid-19 dari Fakultas Kedokteran UGM
Kedua, perlu mempersiapkan dokumen yang mendetail dan rasionalisasi sesuai syarat UNESCO, yaitu universal, memiliki signifikansi internasional, dan memiliki makna mendalam terhadap kemanusiaan. Ketiga, perencanaan yang seimbang, yaitu strategi yang mendorong kemajuan masyarakat sekitar dan memastikan perlindungan situs budaya di wilayah tersebut.
"Status tersebut tidaklah bertahan selamanya. UNESCO dapat mencabut status sebagai situs warisan dunia apabila pemerintah gagal untuk menjaga identitas dan budaya lokal, sehingga diperlukan kerja keras berkelanjutan dari berbagai pihak untuk mempertahankan budaya dan situs-situsnya," tuturnya.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV