Anies Baswedan Tekankan Kerja Bersama dalam Penanganan Covid-19 Tidak Hanya Pemerintah
Peristiwa | 25 Agustus 2021, 14:36 WIBJAKARTA, KOMPAS.TV - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan penanganan pandemi Covid-19 tidak hanya dilakukan oleh pemerintah, melainkan kerja bersama seluruh elemen.
Sebab, menurut Anies, Covid-19 tidak menular karena disposisi atau perintah tertulis seperti yang biasa terjadi dalam sistem administrasi pemerintahan. Melainkan, menular tanpa disposisi sebab langsung dari orang ke orang.
"Salah satu tantangan terbesar dalam penanganan pandemi ini adalah perlunya kerja bersama karena wabah ini tidak menular dengan disposisi. Wabah ini tidak menular dengan jalur pemerintahan, tidak," kata Anies Baswedan, Rabu (25/8/2021).
Bahkan menurut Anies, jika penanganan Covid-19 hanya dilakukan pemerintah saja yang terjadi pihaknya tidak bisa menjangkau semuanya.
Anies memaparkan hal ini saat memberi sambutan di acara pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) DKI Jakarta. Dia memandang perlu adanya ikhtiar bersama dari seluruh elemen lembaga, kelompok, dan masyarakat.
"Wabah ini menular dari orang ke orang dari satu tempat, tanpa atau dengan disposisi ini (Covid-19) bisa menular. Jadi bila ikhtiar itu hanya dilakukan oleh unsur pemerintah saja kami tidak bisa menjangkau semuanya," ujarnya.
Lebih lanjut, Anies menyampaikan apresiasinya kepada PWNU dan khususnya kepada Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) atas partisipasi dan perannya dalam penanganan pandemi.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut DKI Jakarta Jadi Pusat Paling Terkendali Covid-19
Bahkan, Anies juga mengapresiasi soal pelaksanaan kegiatan yang dilakukan setelah DKI Jakarta turun dari level 4 Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM)
"Apresiasi khusus kepada PWNU DKI Jakarta karena bukan saja menetapkan waktu pelantikan dengan kondisi pandemi, tapi atas perannya selama ini di DKI Jakarta dalam penanganan pandemi," kata Anies.
Salah satu kebijakan yang diapresiasi, yaitu tentang pembatasan orang di tempat ibadah.
Menurutnya, kebijakan tersebut merupakan langkah yang jelas dan tegas untuk mendukung kebijakan penanganan Covid-19.
"Ketika kemarin dilakukan pembatasan mengurangi semua kegiatan yang sifatnya pengumpulan orang termasuk kegiatan berkumpul di tempat ibadah, lalu PBNU mengambil sikap yang jelas dan tegas," tuturnya.
Dirinya bersyukur, berkat ketegasan dari PBNU akhirnya bisa berdampak pada angka kasus aktif dan angka kematian di DKI Jakarta menurun.
"Alhamdulillah itu berdampak bagi DKI Jakarta. Kami sampaikan terima kasih," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, angka kasus aktif DKI Jakarta pada bulan Juli sempat mengalami angka yang tinggi hingga lebih dari 113 ribu kasus aktif.
Baca Juga: Anies Baswedan Akui RS di Jakarta Sempat Kolaps akibat Ledakan Covid-19, Selamat karena PPKM
Sementara kini, berdasarkan data dari laman resmi Covid-19 angka tersebut turun menjadi sekitar delapan ribu.
Bahkan yang mengejutkan, angka kematian di DKI Jakarta juga turun yang mulanya berkisar di angka 400 orang, per Senin (24/8/2021) tercatat sebanyak 10 orang.
Seiring dengan penurunan itu, DKI Jakarta juga mengalami penurunan level PPKM dari 4 menjadi level 3.
Oleh karena itu, Anies menilai kondisi ini jauh lebih tenang hingga kemudian solat jumat sudah bisa kembali dilakukan di masjid dengan protokol kesehatan.
"Yang menjadi tantangan itu salat jumat. Alhamdulillah kita sudah melewati masa itu. Sekarang suasana sudah lebih tenang," pungkasnya.
Penulis : Nurul Fitriana Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Kompas TV