Viral Video Anggota TNI Hajar Warga di Bali, Berawal Kepala Dandim Buleleng Dipukul
Peristiwa | 24 Agustus 2021, 09:57 WIB"Oleh petugas dikejar untuk dikonfirmasi, terus yang bersangkutan menyampaikan 'kalian kenapa menghalangi jalan kami'," ucap Windra.
Setelah berhasil didapatkan, kedua remaja itu terus meronta-ronta menolak menjalani swab test antigen. Tak lama kemudian, datang orang tua kedua anak tersebut.
Orang tua kedua remaja itu berusaha menarik anaknya agar tidak perlu melakukan test swab antigen. Windra yang berada di lokasi kemudian berusaha menjelaskan kepada orang tua anak itu.
Baca Juga: Menegangkan, Detik-Detik Pasukan Marinir dan Kopaska TNI AL Bebaskan Sandera di Pantai Situbondo
"Saat berusaha mengarahkan orang tuanya, kepala saya dipukul dari arah belakang oleh salah satu warga di sana," tutur Windra.
Karena tak terima melihat komandamnya dipukul, anggota TNI yang lain kemudian bereaksi menyerang warga yang memukuli Windra.
Windra menyayangkan video yang beredar di media sosial itu kurang lengkap alias sudah terpotong.
"Jadi sebenarnya pemicu kenapa anggota TNI itu dipukul, karena saya komandan Kodim Buleleng dipukul dari belakang kepalanya. Dan itu dilihat oleh petugas," tuturnya.
Lebih lanjut, Windra mengatakan, pihaknya sudah membuka jalur mediasi kepada warga yang bersangkutan.
Baca Juga: Panglima TNI: Evakuasi WNI di Kabul Banyak Masalah di Lapangan yang Kami Hadapi
Namun, mereka tetap menyalahkan pihak TNI dan akan melanjutkan proses hukum terhadap TNI yang melakukan pemukulan.
Merespons hal itu, Windra mengatakan, pihak TNI juga akan mendatangi polisi untuk melakukan pelaporan.
"Saya mau membuat laporan ke polisi malam ini. Anggota saya ditabrak sama mereka, dan saya juga dipukul dari belakang," tuturnya.
Windra menyebut, warga seharusnya tak melakukan perlawanan kepada petugas saat dilakukan tracing dan testing.
Selain pihaknya sedang menjalankan tugas negara, upaya itu dilakukan atas dasar semangat untuk bersama-sama menekan laju Covid-19.
Baca Juga: PPKM Kembali Diperpanjang: Restoran Boleh Makan di Tempat tapi..
"Ini memberikan pelajaran, masyarakat benar benar taat dengan apa yang kita kerjakan," kata Windra.
Sementara itu, Kepala Desa Sidetapa Buleleng Ketut Budiasa mengaku belum bisa memberikan penjelasan terkait kejadian tersebut.
Pihaknya mengaku akan membicarakannya terlebih dahulu dengan tokoh masyarakat di desa setempat.
"Ini kan masalah di desa, saya ngomong dulu dengan tokoh-tokoh masyarakat sehingga nanti tidak terlalu melebar begitu," kata Budiasa.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas.com