Tak Hanya Tenaga Kesehatan, Masyarakat Umum di Bantul Juga Bisa Pakai Vaksin Moderna
Update corona | 20 Agustus 2021, 18:42 WIBYOGYAKARTA, KOMPAS.TV- Selain tenaga kesehatan, vaksin Moderna juga akan disuntikkan kepada masyarakat umum di Bantul, termasuk ibu hamil.
Meskipun demikian, Moderna tidak akan diberikan kepada remaja berusia 12-17 tahun karena mereka tetap akan divaksin dengan menggunakan Sinovac.
"Pekan ini (Moderna) sudah mulai disuntikkan ke masyarakat umum," ujar Kepala Seksi (Kasi) Surveilans dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pemberantasan Penyakit
Dinkes Bantul Abednego Dani Nugroho, Jumat (20/8/2021).
Meskipun demikian, alokasi vaksin Moderna untuk masyarakat umum dan tenaga kesehatan berbeda.
Dinas Kesehatan Bantul sudah menerima 64.000 dosis vaksin Moderna, untuk booster tenaga kesehatan serta dosis pertama dan kedua bagi masyarakat umum.
Sementara, jumlah tenaga kesehatan yang akan menerima booster vaksin ini sebanyak 8.297 orang dan diberikan secara bertahap.
Baca Juga: Polres Bantul Butuh Mahasiswa untuk Jadi Relawan Vaksinasi Covid-19
Alasan tenaga kesehatan menerima booster Moderna secara bertahap karena ada kemungkinan muncul Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) setelah menerima vaksin ini.
Sampai saat ini Dinas Kesehatan Bantul masih berproses sembari berhitung. Terlebih Moderna memang memiliki efikasi yang cukup tinggi.
"Sesuai fakta di lapangan, KIPI yang ditimbulkan juga ada. Jangan sampai tenaga kesehatan mendapatkan Moderna bareng-bareng, KIPI-nya juga timbul bareng-bareng, nanti malah menutup pelayanan," ucap Abednego.
Ia menyebutkan KIPI yang muncul pasca vaksinasi dengan Moderna adalah rasa nyeri di lengan bekas suntikan. Sementara dari sisi studi, KIPI yang sering muncul pasca
suntikan Moderna adalah arthralgia atau nyeri sendi.
Baca Juga: Akhir Kisah Dukun Palsu Penggandaan Uang Rp100 jadi Rp100.000 di Tangan Polres Bantul
Per 16 Agustus 2021, realisasi vaksin booster Moderna untuk tenaga kesehatan sebanyak 13,61 persen atau sudah menyasar 1.129 orang. Dinas Kesehatan Bantul masih terus mendorong pemberian booster bagi tenaga kesehatan.
Penulis : Switzy Sabandar Editor : Edy-A.-Putra
Sumber : Kompas TV