> >

Detik-detik Densus 88 Tangkap Suami Istri Terduga Teroris di Malang, Diduga Terlibat Galang Dana

Peristiwa | 18 Agustus 2021, 00:45 WIB
Petugas Densus 88 tengah berjaga di sekitar rumah terduga teroris di Kawasan Perumahan Kunciran Indah, Pinang, Tangerang, Banten, Rabu (16/05/2018). Sejumlah barang bukti dan tiga orang terduga teroris telah diamankan tim Densus 88 Antiteror Polri. (Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI)

Sementara itu, seorang saksi mata bernama Muhammad Abid (35), mengatakan kejadian penangkapan itu terjadi sekitar pukul 12.15 WIB.

Awalnya, kata Abid, CA sedang berjalan kaki melintas di depan gapura Jalan Joyo Utomo Gang IV. Tiba-tiba ia didekati mobil Toyota Innova warna silver.

"Dari mobil itu keluar 6 sampai 8 orang. Mereka langsung menangkap CA dan memasukkannya ke dalam mobil. Dan di belakang mobil Toyota Innova itu, juga ada mobil Inafis," kata Abid.

Setelah menangkap CA, Densus 88 lalu menggeledah rumah terduga teroris itu yang terletak di Jalan Joyo Utomo , Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru.

Baca Juga: Sedang Beli Sarapan, 1 Terduga Teroris Ditangkap Densus 88 di Medan Sumut

Diketahui, di rumahnya CA membuka usaha toko yang menjual berbagai macam kaus kaki, topi, dan mainan anak anak.

"Sekitar pukul 12.30 WIB, beberapa orang Densus 88 itu menggeledah toko milik CA. Dari toko CA, Densus membawa enam kantong namun isinya saya tidak tahu," ucap Abid.

"Selain membawa enam kantong, dari toko itu Densus juga mengamankan dan membawa istri CA yang berinisial LF."

Setelah melakukan penggeledahan dan mengamankan pasutri tersebut, Densus 88 meninggalkan lokasi kejadian.

Sementara itu dari pantauan di lokasi, pasca penggeledahan, toko milik CA tetap buka dan melayani konsumen. Terlihat, toko itu tidak dipasangi garis polisi.

Baca Juga: Densus 88 Kembali Tangkap 4 Terduga Teroris di Jabar dan Banten, Diduga Jaringan Jamaah Islamiyah

Selain itu, terlihat pula anggota kepolisian dari Polsek Lowokwaru masih berjaga di sekitar toko milik CA.

Dilansir dari TribunJatim, pasutri tersebut mengontrak sebuah bangunan yang dijadikan toko sejak tujuh tahun lalu.

Menurut Ketua RT setempat, usaha mereka berkembang cukup pesat dan memiliki banyak karyawan. Mereka tinggal bersama dua anaknya yang masih kecil.

Sedangkan dua anak mereka yang lain berada di pondok pesantren yang berada di Solo, Jawa Tengah.

Anak mereka sebetulnya berjumlah lima orang. Anak bungsu adalah kembar laki-laki, namun salah satunya meninggal dunia karena kecelakaan di Kota Batu.

Baca Juga: Geledah Rumah Terduga Teroris di Lampung, Densus 88 Sita Laptop dan Buku-buku

Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Gading-Persada

Sumber : Tribunnews.com


TERBARU